Relawan Penanggulangan Bencana Jatim Dilatih Budi Daya Maggot
2 min readSIDPARJO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Relawan tidak hanya dihadapkan pada kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana. Relawan juga diajarkan bagaimana bisa mandiri secara finansial. Salah satunya menjadi wirausaha atau entrepreneuer yang tangguh.

UNTUK ITU, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim memfasilitasi pelatihan wirausaha bagi relawan. Salah satunya menggelar Workshop Budi Daya Maggot bagi Relawan Penanggulangan Bencana, di rumah Koordinator SRPB Jatim, Perum Griya Nirwana, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/06/2021).
Koordinator SRPB Jatim, Dian Harmuningsih, mengatakan, tujuan pelatihan ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan ternak. Misalnya untuk usaha peternakan ayam, lele, gurami, dan bebek. “Pakan yang merupakan pengeluaran utama dari usaha peternakan, bisa ditekan hingga separonya dengan cara asupan diganti maggot ini,” katanya, Selasa (29/06/2021).

Namun karena situasi masih pandemi COVID-19, peserta pelatihan pun dibatasi, hanya 12 orang saja. Pematerinya, Alvian Alif Pujiono dari Indonesian Survivor (Inavor), didampingi dua rekannya dari Inavor.
Peserta pelatihan ini bukan hanya para relawan penanggulangan bencana, tapi juga masyarakat sekitar. “Tujuan work shop budi daya maggot ini agar kita bisa membuka peluang bisnis rumahan. Sebuah usaha yang tidak banyak membutuhkan modal namun hasilnya jelas,” ungkap Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih.
Dia menambahkan, pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir 2 tahun ini memiliki potensi bencana lain, yaitu bencana ekonomi. Namun dengan adanya workshop ini, tambah Dian, diharapkan masyarakat sekitar dan relawan penanggulangan bencana memiliki alternatif usaha.
“Apalagi protein maggot yang mencapai 40 persen sangat bagus untuk ternak. Di sinilah ada peluang. Pasalnya, pembesaran maggot siap pakai, mulai dari telur hanya membutuhkan waktu 15 – 18 hari. Tentunya peternak kewalahan jika harus membudidayakan maggot sendiri. Kawan-kawan relawan bisa menyuplai kebutuhan ini dengan menjual maggot dewasa kepada peternak,” imbuh Dian.
Harga 1 kg maggot dewasa bisa mencapai Rp 7 ribu. Sedangkan di grosir besar bisa Rp 5 ribu. Selama satu bulan, jika tiap relawan memiliki pembesaran maggot 10 bak saja, prediksi penghasilan bisa mencapai Rp 1 juta per minggu.
Dian berharap, ke depan, relawan penanggulangan bencana memiliki kemandirian finansial. Pengabdian tetap fokus. Namun urusan dapur rumah tangga tetap aman. “Kegiatan ini memang memang masih embrio. Tapi, ke depan akan diadakan oleh SRPB Jatim secara berkala dan bergantian. Bisa jadi dari kota ke kota,” ujarnya.
Di akhir acara, Inavor memberikan bibit gratis 1 gram telur maggot untuk oleh-oleh peserta dan semua yang hadir. Diharapkan mereka bisa langsung mempraktikkan di rumah masing-masing. (mat)