UB – PT. SHIMA Kembangkan Pupuk Organik Cair
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Brawijaya (UB) Malang bersama PT. Shadani Insan Mulia Abadi (SHIMA) Tulungagung, Jawa Timur, mengembangkan industri pupuk organik cair. Keduanya menggelar diskusi hilirisasi hasil kajian pupuk organik dan bioaktivator untuk mendukung produksi skala industri, Minggu (11/09/2022) siang.

HADI Mustofa, Direktur PT SHIMA, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membangkitkan lagi industri pupuk yang sempat mengalami kelesuan akibat dicabutnya subsidi pupuk. “Kegiatan ini bagian dari rangkaian program matching fund yang didukung skema pembiayaan 50:50 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi,” katanya, Selasa (13/09/2022).
Prof. Amin Setyo Leksono, Ketua Tim Matching Fund UB, menjelaskan, kerjasama dengan PT SHIMA ini untuk mempercepat alih iptek dari perguruan tinggi ke industri. Amin menawarkan tiga formula pupuk organik cair kepada PT SHIMA, yaitu pupuk organik cair, pupuk hayati cair, dan pupuk biopestisida cair.

“Untuk itu dalam kegiatan ini UB menerjunkan 6 pakar, terdiri dari ahli bidang mikrobiologi, entomologi, biokontrol, dan ilmu tanah, serta 10 mahasiswa dari bidang mikrobiologi dan biokontrol. Mahasiswa yang kami terjunkan akan mendampingi industri selama satu semester, sekaligus mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Amin Setyo Leksono.
Guru Besar Biologi UB ini menjelaskan, enam pakar yang turut proyek ini adalah Irfan Mustafa, Ph.D (ahli mikrobiologi), Zulfaidah Penata Gama (ahli biokontrol), Dr. Bagyo Yanuwiadi (ahli rekayasa habitat), Prof. Aminudin Afandhi (ahli pengendalian hama), dan Syahrul Kuriiawan, Ph.D (ahli ilmu tanah).
PT. SHIMA adalah perusahaan agro industri yang bergerak di bidang pertanian. Seperti, produksi pupuk phospat, NPK, organic, serta perdagangan pupuk lainnya.
Kerjasama PT SHIMA dan UB telah dirintis sejak tahun 2021. Melalui kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa berkegiatan di luar kampus melalui magang di dunia industri dan peningkatan serapan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.
Amin menambahkan, temuan formula yang akan diadopsi PT. SHIMA tersebut telah dikembangkan dari kegiatan penelitian dosen di UB selama lebih dari 6 tahun dan sudah dipatenkan. Keunggulan dari produk ini adalah formulasi produk yang berangkat dari praktek di lapangan, baik yang telah dilakukan oleh gapoktan di Malang maupun beberapa petani dengan hasil memuaskan. (div/mat)