Menikmati Sejuknya Telaga Madiredo di Kaki Gunung Arjuno
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Anda ingin menikmati kesejukan alam pedesaan di lereng Gunung Arjuno sambil berenang dan ngopi? Datanglah ke Telaga Madiredo yang berada di Dusun Lebo, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jaraknya tak jauh. Hanya 10 menit dari jalan raya yang menghubungkan Malang – Kediri.
CAMAT Pujon, Akhmad Taufiq Juniarto, S.STP, MM, menjelaskan, bersama Pemerintah Desa Madiredo, dia berusaha mengembangkan telaga ini. “Karena potensinya memang bagus. Alamnya sejuk, asli alam pedesaan. Sumbernya besar dan jernih. Sehingga banyak orang berenang di sini,” katanya, Selasa (21/06/2022) malam.
Melihat potensi yang bagus tersebut, Taufiq mendorong pemerintah desa setedmpat untuk mengembangkan tekaga ini agar dibangun menjadi obyek wisata yang memilikii nilai jual. “Awalnya sudah banyak pengunjung, padahal masih apa adanya. Hanya berupa telaga. Belum dikelola secara progesional. Bahkan tak ada tiket masuk. Yang ada hanya tiket parkir,” jelasnya.
Akhirnya mantan Camat Ngantang yang baru beberapa bulan menjabat Camat Pujon ini mengajak pemerintah desa agar di area telaga dan sekitarnya dibuat master plan. Dalam master plan itu ada lahan sekitar 2 – 3 hektar yang menjadi satu kesatuan yang dijadikan sebagai obyek wisata. Di lahan seluas itu ada beberapa wahana pendukung.
“Alhamdulillah, dengan dukungan dan semangat pemdes dan warga setempat, master palnnya sudah jadi. Di kanan kiri telaga dipercantik. Di situ dibangun café, ada waterboom, budidaya ikan, ada taman, villa, camping ground, panggung budaya, dan galeri oleh oleh yang semuanya menjadi satu kesatuan,” jelas Taufiq.
Memang, dari 2 – 3 hektar lahan yang dijadikan kawasan wisata itu tak semuanya lahan milik desa. Sebagian besar malah lahan milik masyarakat. “Tapi kami menerapkan partisipasi masyarakat pemilik lahan di sekitar telaga. Jadi sudah ada kesepakatan dengan warga, dan warga sekitar setuju lahannya masuk dalam master plan tersebut,” terangnya.
Soal dana pembangunan tempat wisata, masih kata alumni STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) yang pernah menjabat Camat Sumberpucung ini, diambilkan dari dana desa dan membuka investasi bagi pihak luar.
“Alhamdulillah sudah ada investor yang masuk. Dana yang sudah masuk itu dipakai untukl membangun empat wahana, mempebaiki telaga, membangun café dan tempat makannya, membangun taman, dan membuat kolam budidaya ikan. Kalau sudah jadi semua, akan diterapkan tiket masuk,” katanya seraya menambahkan di kawasan ini juga sudah disediakan lahan parkir yang mampu menampung sejumlah kendaraan.
Lalu, bagaimana akses masuk ke lokasi wisata? “Memang, untuk sementara baru bus kecil yang bisa masuk, karena jalan masuk tak terlalu lebar. Untuk mencapai lokasi, bisa lewat Wiyu, Ngroto, Pasar Mantung. Tapi yang paling enak ya lewat Ngroto. Dari jalan raya ke telaga hanya sekitar 10 menit. Wisatawan akan melewati perkampungan penduduk Desa Ngroto dan lahan pertanian,,” jelasnya. (iko/mat)