Makanan Non Beras Warnai Malang Fashion Food & Festival
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Wali Kota Malang, Jawa Timur, H. Sutiaji mengapresiasi kreatifitas warganya yang mengikuti Malang Fashion Food & Festival yang dihelat dalam rangka Hari Krida Pertanian ke- 51 di halaman Balaikota Malang, Sabtu (22/07/2023) pagi.
DALAM kegiatan itu juga digelar lomba merangkai hiasan meja berbahan toga (tanaman obat keluarga) dan bumbu dapur, serta lomba ketahanan pangan lokal non beras dan non terigu. “Kreatifitas para peserta dari seluruh tim penggerak PKK di masing- masing kelurahan ini sungguh luar biasa. Bahkan mereka sudah datang sejak siang hari. Antusias peserta cukup tinggi,” terang Sutiaji di sela- sela acara.
Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di lokasi terbuka supaya bisa dilihat seluruh masyarakat. Selain itu juga supaya banyak wisatawan datang ke Kota Malang, karena tentunya akan ada efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya kesejahteraan masyarakat semakin baik.
“Berkaitan dengan Hari Krida Pertanian, kita ciptakan makanan pokok itu tidak harus dengan beras. Ada produk lain yang bisa menjadi makanan pokok, sehingga tidak ada kelangkaan bahan pokok. Ketahanan pangan juga semakin kuat,” lanjutnya.
Sutiaji menambahkan, UMKM juga berjalan. Produknya semakin dikenal masyarakat. “Tadi saya lihat ada makanan seperti sushi, makanan modern yang menggunakan bahan lokal dan tradisional. Sentuhan para milenial ini semakin familiar di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, SP, menjelaskan, kegiatan ini kolaborasi Dispantan, Diskoperindag, Tim Penggerak PKK hingga Dekranasda Kota Malang.
“Masing- masing kelurahan mengirim tiga perwakilan. Dua penggerak Tim PKK mengikuti lomba cipta menu berbahan pangan lokal non beras non terigu. Yang satu tim kader PKK ikut lomba merias meja berbahan toga dan bumbu dapur. Sekitar 171 peserta ambil bagian dalam kegiatan ini,” terangnya.
Di bagian UMKM, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag), Eko Sri Yuliadi, menerangkan, peserta menampilkan produk unggulan tempo dulu untuk mempromosikan Kota Malang. “Dampaknya, dapat menggerakkan ekonomi mikro dari sisi kuliner dan fashion,” katanya. (aji/mat)