25 April 2025

`

Ini Pengalaman Ali Haedar Jadi Tim Medis MotoGP Mandalika

3 min read

MALANG,  TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pada  ajang  MotoGP Mandalika 2022,  banyak  dokter yang bertugas di sana. Salah satunya dr. Ali  Haedar, SpEM, KPEC, FAHA, dokter spesialis emergency medicine (kedokteran emergensi) yang sehari-hari tugas di Divisi Prehospital Emergency Care & Disaster Medicine, Departemen Ilmu Kedokteran Emergensi, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA)  Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

 

dr. Ali Haedar, SpEM, KPEC, FAHA, bersama rekan-rekannya saat bertugas di ajang MotoGP Mandalika 2022.

 

PRIA yang akrab dipanggil dr. Haedar ini telah beberapa kali mendapatkan penghargaan tingkat nasional dan internasional. Salah satunya, penghargaan  dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia atas kontribusinya dalam pembangunan bidang kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban gempa Lombok 2018.

Menurutnya, tim medis MotoGP 2022 memerlukan kecakapan klinis,  mampu kerjasama yang baik, serta tahan banting. “Begitu menempati pos di sirkuit, kami harus siap  siaga dalam kondisi apa pun. Tak peduli  panas terik maupun hujan deras, kami harus siap  hingga balapan selesai,” paparnya.

Menurut Heidar, tekanannya sangat besar. Tenaga medis harus terlatih dan menguasai detil medical plan yang disahkan oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM) agar tidak melakukan kesalahan saat melakukan tindakan medis.

dr. Ali Haedar, SpEM, KPEC, FAHA, saat bertugas di ajang MotoGP Mandalika 2022.

Sebelum Moto GP ini, dia sudah terlibat pada Idemitsu Asia Talent Cup 2021, Superbike World Championship 2021, dan MotoGP pre-season testing 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

“Kami dilatih secara teori di ruangan maupun praktik di lapangan. Sehari sebelum gelaran dimulai, kami ditempatkan di  pos masing-masing. Kemudian melakukan penanganan pada simulasi kecelakaan sampai beberapa kali hingga dinilai sudah sempurna,” jelasnya.

Simulasi yang dipantau dan dikoordinasi oleh Chief Medical Officer (CMO) dari Race Control bertujuan untuk membantu tim medis dalam mengingat berbagai prosedur. Saat kecelakaan, tim medis dituntut bekerja cepat dan urut sesuai prosedur, tanpa kesalahan. “Tim medis terkesan bekerja dalam senyap, namun kami disiapkan sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan para pembalap yang beradu cepat di lintasan,” kata Heidar.

Dia mendapat pelajaran penting tentang tanggung jawab terhadap peran, kerjasama tim, dan pentingnya organisasi yang rapi, sistematis, dan solid yang menjadi bagian penting dari kesuksesan pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022.

dr. Ali Haedar, SpEM, KPEC, FAHA, bersama rekan-rekannya saat bertugas di ajang MotoGP Mandalika 2022.

“Tugas utama kami adalah melakukan penanganan darurat. Karena itu merupakan peran utama dari dokter spesialis emergency medicine. Kami bekerjasama dengan para perawat, dokter umum, dan dokter spesialis dalam bidang lainnya. Pada MotoGP Mandalika 2022, dokter spesialis emergency medicine ditempatkan di ambulans, di safety car, di Medical Center, dan di helicopter,” jelasnya.

“Kami dan seluruh tenaga kesehatan yang bergabung dalam tim medis dipimpin oleh seorang Chief Medical Officer (CMO). Bilamana terjadi kecelakaan, kami akan melaporkan dan meminta saran kepada CMO yang berada di Race Control. Penanganan pertama di trek dilakukan oleh tim yang tersebar dalam 23 ground post, 10 ambulans, dan 2 safety car yang disebut Omega Car 1 dan Omega Car 2,” jelasnya lagi.

Pembalap yang mengalami cedera hebat, memerlukan penangan lebih lanjut di Medical Center. Medical Center ini akan menjadi lokasi perawatan utama pembalap yang mengalami insiden di trek. Apabila membutuhkan rujukan,  baik untuk diagnostik atau perawatan, mereka akan diterbangkan ke RSUP Provinsi NTB yang berjarak 20 mil atau 10 menit dengan helikopter, seperti yang terjadi pada pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

“Kami bangga menjadi bagian dalam penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2022.  Alhamdulillah, tim medis di Sirkuit Mandalika mendapat apresiasi setelah rangkaian MotoGP Mandalika 2022 rampung. Dorna Sports mengatakan bahwa kerja tim medis excellent dan secara khusus memuji kerja sama yang ditunjukkan oleh tim medis selama penyelenggaraan,” akunya bangga.

Sedangkan untuk penonton yang mengalamai masalah medis akan ditangani di Mini Clinic. Apabila membutuhkan rujukan, akan ditangani  rumah sakit terdekat, seperti RSUD Lombok Tengah, RSUD Lombok Barat,  dan RSUD Mataram. “Medical Center dan RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan untuk pembalap yang mengalami kecelakaan, termasuk dua unit helikopter, dinilai berkelas internasional oleh Dorna Sports,” ujarnya. (div/mat)