Sambal Produksi UMKM Sidoarjo Diekspor ke Malaysia
2 min readSIDOARJO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Klinik Usaha Nasional mengekspor produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) berupa sambal kemasan, keripik tempe, dan herbal tradisional serbuk, dari Sidoarjo ke Malaysia. Pemberangkatan dilakukan di Kantor Klinik Usaha Nasional yang terletak di Kahuripan Nirwana Village, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (10/07/2023) siang.
DIREKTUR Operasional Klinik Usaha Nasional, Aris Suganto, menyatakan, ekspor itu sebagai bentuk tes market produk lokal Sidoarjo go international. Hal ini merupakan tindak lanjut dari bimbingan teknis (bimtek) kurasi produk yang diadakan Bidang Pengembangan pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, 22 Juni 2023 lalu.
“Kedua pihak juga telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Klinik Usaha Nasional dengan pengusaha Malaysia,” katanya usai melepas ekspor ke Malaysia.
Aris mengatakan, pemasaran produk UMKM ke luar negeri diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sidoarjo. “Kami mengharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal dan berlanjut untuk menembus pasar internasional. Upaya ini untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di Sidoarjo,” harapnya.
Dia menambahkan, tes market produk UMKM selanjutnya ke Jepang dan Turki. Hanya saja jenis produknya berbeda dengan ekspor ke Malaysia ini. Pemberangkatan ekspor ke Malaysia ini merupakan wujud sinergitas antara Kementerian Perdagangan melalui Export Center Surabaya dan Klinik Usaha Nasional sebagai strategic partner Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo.
Tenaga teknis bidang akses pasar, promosi, dan pemasaran di Export Center Surabaya, Jalian Setiarsa, memberikan pesan kepada pelaku UMKM, jika ingin masuk pasar global harus memiliki legalitas, perlu menjaga kualitas, meningkatkan kapasitas, dan konsisten dalam kontinuitasnya, sehingga bisa memberi kepuasan konsumen dan memiliki daya saing di pasar global.
“Manakala konsumen merasa cocok dengan produk itu, jelas meningkatkan kepercayaan pasar dan memiliki loyalitas yang tinggi untuk membelinya. Sehingga ujung-ujungnya memberikan keuntungan kepada UMKM,” terangnya.
Arso —panggilan Setiarsa— menambahkan, para pelaku UMKM yang produknya lolos kurasi akan terus dilakukan pendampingan. Bahkan akan menjalin kerjasama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Juanda dalam pembuatan akun PEB. Dengan demikian, nantinya dapat melakukan ekspor mandiri.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, Danar Yauastuti, menjelaskan, pihaknya akan terus menggali potensi produk dan komoditas yang ada di daerah untuk diekspor ke luar negeri, terutama produk turunan dari bahan mentah agar mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. “Pemkab Sidoarjo berkomitmen memberikan dukungan kepada pelaku usaha mikro untuk memperluas jaringan pemasaran hingga ekspor ke luar negeri,” katanya. (bri/mat)