Kurangi Angka Perceraian, Modin Diberi Penyuluhan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Mengurangi tingginya angka perceraian, pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) atau Modin se-kecamatan Kepanjen diberi sosialisasi bagaimana memantau kesehatan calon pengantin (Catin) di Pendopo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (15/10/2018).
KEPADA awak media Camat Kepanjen, Abai Saleh menjelaskan perlunya pemberian pemahaman kepada para Modin tentang inovasi baru yang bakal diterapkan di Kecamatan Kepanjen. “Selama ini pemberkasan awal pra nikah itu di tingkat kelurahan atau desa dan ditangani oleh Modin. Ke depan lewat terobosan ini, kami ingin agar para Modin atau P3N mengarahkan Catin memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas terlebih dahulu,” terang Camat Kepanjen.
Menurut Abai, tingginya angka perceraian salah satu faktornya adalah masalah kesehatan pada pasangan. “Ketika salah satu pasangan mengetahui, pasangan tidak sehat, maka biasanya akan dengan mudah dijadikan alasan cerai, padahal jika sejak awal diketahui adanya masalah kesehatan pada salah satu pasangan, upaya penanganan kesehatan bisa dilakukan sejak awal, sehingga potensi perceraian bisa diminimalisir,” jelasnya.
Dengan memeriksakan diri ke Puskesmas, maka permasalahan kesehatan para pasangan sejak dini bisa diketahui, sehingga dengan begitu para dokter di Puskesmas bisa memberikan pemahaman, resiko apa saja yang bakal dihadapi. “Dengan mengetahui apa resikonya, bisa ditanggulangi bersama bagaimana pengobatannya, apa yang harus dilakukan oleh pasangan suami isteri nantinya. Jadi kesehatan bukan merupakan penghalang untuk menikah,” papar Camat Kepanjen.
Dengan adanya inovasi Kecamatan Kepanjen yang menurut Abai Saleh baru pertama di Kabupaten Malang, pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan atau Puskesmas Kepanjen, Kantor Urusan Agama dan Kantor Catatan Sipil. “Tentu kita akan bekerja sama dengan dinas terkait, bahkan kita nanti akan menyiapkan empat dokter spesialis di Puskesmas Kepanjen, dan pastinya rahasia para Catin akan terjamin,”tegas Abai Saleh.
Prakteknya nanti, saat mengajukan permohonan menikah, oleh para P3N, para Catin akan diminta memeriksaan kesehatan di Puskesmas, selanjutnya pihak Puskesmas akan memberikan rekomendasi kepada P3N atau Modin.
Sementara itu Budi Astutik, Bidan Puskesmas Kepanjen yang juga ikut memberikan sosialisasi mengatakan, pentingnya memberi bimbingan kesehatan kepada para Catin. “Pernikahan itu salah satu unsurnya masalah seksual, dalam hal ini kesehatan adalah penting sekali. Melalui bimbingan kesehatan para Catin, diharapkan bisa melahirkan anak yang sehat. Kelahiran dengan cacat fisik sebenarnya bisa dihindari, jika diketahui potensi atau masalah kesehatan yang diderita orang tua,” beber Astutik.
Tidak hanya masalah kesehatan, para Catin nantinya juga akan diberi konseling, bagaimana membina keluarga yang harmonis. “Dengan arahan P3N yang mengarahkan para Catin agar memeriksakan kesehatannya, nanti juga ada konseling, bagaimana menciptakan rumah tangga yang harmonis, bagaimana menyelesaikan konflik, itu akan diberikan oleh konselor,” pungkas Astutik. (diy)