13 Desember 2024

`

Kontribusi Perkebunan Besar, Kabupaten Malang Dapat Penghargaan

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pemerintah Kabupaten Malang menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Grand Mercure Mirama Hotel, Kamis (16/11/2023). Penghargaan diberikan karena Pemkab Malang dinilai berhasil memberikan kontribusi nilai produksi terbesar sub sektor perkebunan di Provinsi Jawa Timur.

 

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, yang menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Grand Mercure Mirama Hotel, Kamis (16/11/2023), karena Pemkab Malang dinilai berhasil memberikan kontribusi nilai produksi terbesar sub sektor perkebunan di Provinsi Jawa Timur.

WAKIL Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, yang menerima penghargaan, mengatakan, penghargaan tersebut semakin memotivasi Kabupaten Malang untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan para petani. “Sub sektor perkebunan merupakan bagian dari faktor pendukung pembangunan ekonomi. Peran pemerintah daerah sangat diperlukan untuk meningkatkan sub sektor perkebunan agar dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi terhadap sektor perkebunan di Jawa Timur. Pasalnya, sepanjang tahun 2022m sektor pertanian menghasilkan Rp 303 triliun. Dari jumlah ini Rp 40 triliun berasal dari sub sektor perkebunan. Perolehan tersebut membuat sub sektor perkebunan menyumbang 14,4 persen atas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.

“Produk perkebunan Jatim itu luar biasa. Kalau dari seluruh sektor pertanian per tahun 2022 kemarin, ada Rp 303 triliun dan Rp 40 triliun dari sub sektor perkebunan. Kira-kira 14,4 persen dari sub sektor perkebunan itu memberikan kontribusi terhadap PDRB Jawa Timur,” ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah juga menekankan pentingnya semangat kolaborasi dan hilirisasi untuk membangkitkan sub sektor perkebunan di Jawa Timur, terutama untuk empat besar komoditas perkebunan , yakni kakao, tebu, kopi, dan tembakau.

“Kita berharap untuk kakao, tebu, kopi, dan tembakau terus bisa kolaborasi dan hilirisasi. Kolaborasi penting karena hilirisasi membutuhkan beberapa kebutuhan dasar. Apakah kaitannya dengan digital ekosistem, marketing, sampai pada alat penunjang, jejaring pasarnya,” ungkapnya. (bri/mat)