Pemprov Jatim Nilai Bupati Malang Sukses Stop BAB Sembarangan

BATU, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Bupati Malang, HM Sanusi, menerima penghargaan ODF (Open Defecation Free) dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke- 59 Provinsi Jawa Timur, di Royal Orchid Garden, Kota Batu, Kamis (16/11/2023) sore.

PENGHARGAAN diberikan karena berdasarkan hasil verifikasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur kepada 500 kepala keluarga di 20 desa/kelurahan yang menyebar di 10 kecamatan selama dua hari, 23 – 24 Oktober 2023, ternyata masyarakat Kabupaten Malang sudah terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan.

Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke- 59 Provinsi Jawa Timur tersebut, Khofifah Indar Parawansa mencanangkan imunisasi Hepatitis B yang pada tahap awal diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. “Pencanangan imunisasi ini sebagai langkah mitigasi dan preventif dengan harapan bahwa apa yang dilakukan tidak menjadikan berkurangnya semangat nafas untuk melayani masyarakat,” katanya.

Bupati Malang, HM Sanusi, menjelaskan, penghargaan yang didapat ini merupakan buah pemerintah mengedukasi masyarakat agar tidak buang air besar (BAB) sembarangan serta menjauhkan dari penyakit yang bisa ditimbulkan dari buang air besar sembarangan. “Kabupaten Malang telah ditetapkan sebagai kabupaten/kota Open Defecation Free (ODF) di Provinsi Jawa Timur oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Ini dalam rangka mewujudkan pilar pertama Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). ODF sendiri merupakan capaian masyarakat Kabupaten Malang telah terbebas dari perilaku BAB sembarangan,” jelasnya.

Sebelumnya, tim verifikator dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menyatakan Kabupaten Malang sudah 100 persen masyarakatnya tidak ada yang BAB sembarangan. ”Harapannya, prestasi membanggakan ini terus dipertahankan. Semoga ke depan tidak ada lagi yang BAB sembarangan. Kabupaten Malang akan berkomitmen untuk melaksanakan STBM lima pilar secara utuh,” kata bupati.

Lima pilar STBM, di antaranya, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum dan makanan dengan benar, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan. “Yang penting memonitor perubahan perilaku masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan,” tegas bupati. (bri/mat)