Pancasila, Modal Ampuh Menghadapi COVID-19
3 min readDEPOK, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Indonesia mempunyai modal dasar di tengah ketidaksiapan dunia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Kearifan lokal dan kesadaran kolektif akan pentingnya nilai gotong-royong membuat bangsa ini menjadi lebih kuat dan sadar untuk saling membantu.

HAL INI disampaikan Staff Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, saat menjadi narasumber Talkshow serial GNRM yang diselenggarakan Universitas Gunadharma, Jakarta, melalui UGTV dengan tema Gotong Royong/Kesetiakawanan Sosial di Masa Pandemi, di Studio UGTV gedung 1 Fakultas Kedokteran Universitas Gunadharma, Sabtu (17/09/2022) siang.

“Indonesia mempunyai modal dasar di tengah ketidaksiapan dunia dalam menghadapi pandemi. Kearifan lokal dan kesadaran kolektif akan pentingnya nilai gotong royong membuat bangsa ini menjadi lebih kuat dan sadar untuk saling membantu. Masyarakat yang dimotori kaum muda bergerak secara masif, membangun jejaring, menggunakan media sosial. Bukan hanya berbagi informasi, namun saling membantu mencari obat, oksigen, bahkan berbagi kebutuhan hidup bagi mereka yang sedang menjalani isolasi akibat terpapar virus COVID-19,” kata Antonius Benny Susetyo.
Menurutnya, ini bukti nyata habitualisasi Pancasila telah terjadi nyata dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam menghadapi pandemi, masyarakat tidak hanya berpancasila dalam retorika, namun juga dalam pikiran, berbuat, dan tindakan nyata, tanpa memandang suku, agama, dan ras.
“Karenanya Pancasila merupakan modal ampuh dalam menghadapi musuh bersama yaitu COVID-19. Modal ini harus dijadikan refleksi berbangsa dan bernegara bahwa kita bisa menghadapi apa pun karena kita melewati masa pandemi ini bersama dan kita sama- sama memiliki Pancasila,” tegasnya.

Benny menjelaskan, keputusan pemerintah untuk tidak melakukan lockdown membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif bertahan di dalam pembatasan akibat pandemi. Ini terjadi karena adanya rasa persatuan, kesetiakawanan sosial, dan gotong royong yang mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Usaha membangun jaringan menggunakan media sosial dengan penerapan teknologi yang makin canggih, membuat ekonomi tidak saja berputar, namun juga mampu berevolusi dan beradaptasi dengan keadaan dunia sekarang ini. “Digitalisasi yang dipandang akan makin membuat sikap individual meningkat, justru membuat bangsa ini makin Bersatu, berusaha maju Bersama,” kata Benny.
Sedangkan Rektor Universitas Gunadharma, Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM, menyatakan, bangsa dan negara Indonesia yang sukses menghadapi COVID-19, membuktikan bahwa bangsa ini walaupun sempat jatuh dan menderita namun mampu bangkit, bahkan menjadi lebih tangguh.
“Kesetiakawanan sosial yang merupakan salah satu nilai luhur bangsa dalam masa pandemi diwujudkan secara nyata. Rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial ini hendaknya dapat terus dijaga dan digaungkan di dalam masyarakat agar seluruh bangsa Indonesia mengerti dan sadar bahwa kesetiakawanan sosial merupakan bukti nyata berkehidupan bangsa dan negara,” katanya. (iko/mat)