Mahasiswa UMM Gelar PMM di Panti Asuhan Ar-Rahman
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok 83 gelombang 6, memberikan pelatihan membuat lilin aroma terapi dari ekstrak kopi dan penanaman tanaman TOGA kepada anggota dan pengasuh Panti Asuhan Ar-Rahman, di Jl. KH. Malik Dahlan 8, No.15, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (19/01/2024).

MELALUI pers rilis yang diterima redaksi tabloidjawatimur.com, Kamis (29/02/2024) siang, salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini, Tiara Cahya Kamila, menjelaskan, kegiatan mereka lewat Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

“PMM merupakan bagian dari kewajiban program kampus yang serupa dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dalam PMM ini, kami memberikan pelatihan tentang pembuatan lilin aroma terapi dari ekstrak kopi dan penanaman tanaman TOGA kepada anggota dan pengasuh panti asuhan. Kami juga menyebarkannya kepada masyarakat sekitar,” kata Tiara.
Menurut Tiara, tujuan utamanya adalah mengoptimalkan potensi sumber daya alam, terutama di sektor perkebunan kopi, untuk menghasilkan produk lilin yang berguna dan merawat serta mengelola tanaman TOGA sebagai sumber obat alami untuk swamedikasi herbal. “Dalam hal ini, kami melaksanakan PMM di Panti Asuhan Ar-Rahman, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat (19/01/2024) lalu,” jelasnya.
Kelompok yang terdiri dari 4 anggota, dipimpin Bintang Syafar Azhari, serta Dwi Oktavia, Reza, dan Tiara Cahya Kamila (anggota) ini, pada minggu pertama, merencanakan kegiatan PMM di Panti Asuhan Ar-Rahman dan memastikan semua persiapan terpenuhi. Pada minggu kedua, memulai kegiatan dengan pembukaan dan penyampaian materi tentang gizi, serta kegiatan praktis seperti pembuatan lilin aroma terapi dan penanaman tanaman TOGA.
“Pada minggu ketiga, kami fokus pada edukasi tentang tanaman TOGA dan literasi. Minggu keempat kami menyampaikan materi tentang bullying, menonton film anti-bullying, dan berbagai kegiatan penutupan. Kami juga menjalankan program literasi untuk meningkatkan minat membaca di panti asuhan. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, pemberian cinderamata, dan penggalangan donasi untuk kemajuan panti asuhan, dengan pesan bahwa kecerdasan akademik saja tidak cukup, tapi juga dibutuhkan kepekaan, saling menghargai, toleransi, dan keterlibatan dengan masyarakat,” terang Tiara Cahya Kamila.
Selain ketiga aspek tersebut, menurut Tiara, Kelompok 83 juga melakukan gerakan kebiasaan baik, yaitu progam penerapan literasi sebagai langkah kecil untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca di Panti Asuhan Ar Rahman. (bri/mat)