Mahasiswa UMM Cetuskan Inovasi Pewarna Alami Dari Kulit Kopi
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, berhasil melakukan inovasi pigmen (pewarna alami) untuk makanan yang terbuat dari kulit kopi. Mereka adalah Nur Meliana Ramadhani, Carrisa Ratri Kusuma Dewi, dan Maharani Dewi Wulan.
MENURUT Meliana, semua berawal dari masalah pewarna pada makanan, utamanya pewarna sintetis yang digunakan pada permen. Penggunaan tersebut dianggap membahayakan kesehatan. Misalnya, menimbulkan gatal-gatal, meningkatkan kemungkinan munculnya sel tumor, bahkan merusak mood seseorang.
“Berangkat dari hal itu, akhirnya kami berinisiatif menciptakan alternatif pewarna pada makanan menggunakan pigmen,” kata Meliana, kemarin (12/07/2021).
Meliana, menjelaskan, alasan mengapa kulit kopi dipilih sebagai pewarna, karena selama ini kopi hanya menjadi limbah, dibuang begitu saja, dan tak dimanfaatan secara maksimal. Padahal kulit kopi memiliki kelebihan lain. Saah satunya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pigmen untuk makanan.
“Melihat selama ini kulit kopi hanya menjadi limbah produksi pembuatan kopi, kami akhirnya berinisiatif untuk memanfaatkannya sebagai pewarna alami untuk permen dan makanan lainnya,” tutur Meliana.
Mahasiswi Teknologi Pangan UMM ini menjelaskan, kulit kopi memiliki manfaat yang tidak banyak orang tahu. Bahan ini mengandung antosianin dan antioksidan yang tinggi. Nutrisi tersebut dapat meningkatkan kesehatan jantung dan memperlancar peredaran darah.
Sebelumnya, mereka juga sempat mencoba kulit nangka dan manggis. Tapi nutrisi yang ada di dalamnya tidak sebaik kulit kopi. “Selain menjadi rekomendasi pengganti warna sintetis yang berbahaya bagi tubuh, kulit kopi juga memiliki khasiat yang baik. Misalnya, dapat melindungi lambung dari kerusakan serta menghambat perkembangan sel tumor,” imbuhnya.
Terakhir, perempuan kelahiran Tuban ini berharap penelitian dan hasil riset yang sudah dilakukan dapat berguna dalam produksi makanan yang lebih sehat. Selain itu bisa menjadi alternatif pengganti pewarna sisntetis yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup manusia. “Semoga hasil riset yang kami temukan ini bisa memberikan pilihan pewarna alami pada makanan. Sudah saatnya kita beralih dari pewarna sintetis ke pewarna alami, salah satunya dengan kulit kopi ini,” ajaknya. (div/mat)