30 April 2025

`

Smart CCTV COVID-19 Bantu Deteksi Pelanggar Prokes

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, membuat CCTV untuk memantau ketaatan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan COVID 19. Namanya, Smart Mapping System for The Potential Spread of COVID-19 via CCTV on The Road Based on Computer Vision and Artificial Intelligence, Integrateed with Vehicle Number Data.

 

Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, membuat CCTV untuk memantau ketaatan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan COVID-19.

 

KELIMA mahasiswa itu adalah Alfian Fitrayansyah (FT’19), Affan Affandi (FT’18), Akmal Adnan Attamami (FMIPA’18), Muchammad Nasyruddin Hakim (FT’18), dan Muhammad Lutfi Ardiansyah (FPIK’18). Mereka dibimbing Raden Arief Setyawan, ST,MT.

Menurut Nasyruddin Hakim, salah satu anggota tim, pembuatan CCTV tersebut berawal dari keresahan mereka melihat banyaknya kasus COVID-19 yang semakin meningkat. Sementara kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan penggunaan masker masih kurang.

Dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dipadukan teknologi CCTV, inovasi tersebut diyakini dapat membantu dalam penanganan penyebaran COVID-19 dengan menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan.

“Hasil foto plat nomor pelanggar tersebut dapat digunakan untuk melacak identitas pelanggar melalui data kepemilikan plat nomor. Setelah didapat identitas pelanggar, lalu data disinkronkan dengan data SIM untuk dicek alamat  pengendara tersebut. Proses selanjutnya dilakukan pemetaan alamat pada identitas yang didapat sebagai daerah yang berpotensi COVID-19 karena salah satu masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan saat di jalan,” terang Nasyruddin Hakim, belum lama ini.

Dia menambahkan, setelah dipetakan daerah yang berpotensi COVID-19,  selanjutnya pemerintah dapat melakukan tindakan preventif di daerah tersebut, seperti melakukan sosialisasi atau bahkan memberi sanksi terhadap pelanggarnya.

Menurut mahasiswa FT UB ini, solusi ini dapat membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan tanpa menunggu tingginya daerah yang terkena kasus COVID-19. “Dengan memetakan persebaran daerah berpotensi COVID-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif sebelum kasusnya meningkat,  seperti melakukan penyuluhan serta memberikan sanksi,” ujarnya.

Hasil inovasi mahasiswa UB ini (Smart COVID-19), setelah melalui berbagai seleksi berkas dan presentasi di hadapan juri, berhasil mendapatkan Gold Medal Awards di ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021 yang diikuti  157 tim dari 15 negara. Selain itu mereka juga mendapat Special Awards dari Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA).

“Saya berharap dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat berdampak meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan dapat mencegah secara dini persebaran COVID-19,” kata Alfian, salah satu anggota tim.  (div/mat)