9 Februari 2025

`

Mahasiswa dan Dosen ITS Ciptakan Smelter Mini

2 min read

SURABAYA,TABLOIDJAWATIMUR. COM – Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, membuat terobosan di dunia pertambangan. Kolaborasi penelitian mahasiswa dan dosen menghasilkan smelter mini Blast Furnance, yang mampu memproduksi stainless steel, atau besi baja tahan karat berbahan baku biji nikel kadar rendah.

 

 

Ujicoba mesin smelter dan hasilnya.

UNTUK mengetahui hasil dan kemampuan smelter mini ini, mesin mini Blast Furnance inipun langsung diujicoba di halaman belakang Laboratorium Teknologi Pengolahan Mineral dan Material. Mesin yang pembuatannya menghabiskan biaya hingga 2 miliar rupiah ini, merupakan alat yang digunakan untuk melebur bijih nikel. Dimana setelah melalui proses penyaringan , bijih nikel dimasukkan ke dalam blast furnace untuk mereduksi secara kimia, dan mengonversi secara fisik menjadi logam besi panas atau stainless stell dengan kandungan nikel diatas 70 persen.

Dengan bahan bakar batu bara dan  batu kapur, smelter mini ini mampu memproduksi hingga 10 ton perhari bahan baku Ornikel, atau bijih nikel berkadar rendah. “Mesin smelter ini berhasil dan mampu mengolah bijih nikel laterit berkadar rendah, menjadi cairan nikel sebagai bahan baku utama pembuatan stainless stell, atau besi baja tahan karat,” jelas Sungging Pintowantoro, Ketua tim peneliti di sela-sela ujicoba mesin.

Selain dapat memanfaatkan bahan baku yang sering dianggap sampah, atau limbah oleh pihak pertambangan, lantaran tidak memiliki kandungan nikel tinggi, inovasi di dunia pertambang ini, digadang-gadang sebagai teknologi yang pertama.”Dengan mesin smelter mini ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi nikel nasional,” terang Sugeng Hariadi mewakili pihak industri pertambangan.

“Karena mampu memproses nikel sendiri, dapat menguntungkan perusahaan dan masyarakat. Kami bisa menjanjikan ekspor tambahan, lantaran nikel di Indonesia sangat luar biasa, imbuh Sugeng. Sementara itu, sebelum menjadi mesin smelter seperti sekarang ini, mahasiswa dan dosen FTI ITS, telah melakukan penelitian sejak tahun 2013. (ang)