17 April 2025

`

Kampus IBU Akomodir Kemajemukan

2 min read

MALANG,TABLOIDJAWATIMUR.COM-  Ribuan mahasiswa baru (Maba) IKIP Budi Utomo mengikuti Program Orientasi Mahasiswa (POSMA IBU 2019), di Gedung Kartini Imperial Building, Jl. Tangkuban Perahu, Kecamatan Klonjen, Kota Malang, Jawa Timur,  Kamis (26/09/2019).

 

Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko. Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji serta para mahasiwa IKIP Budi Utomo.

 

Rektor IKIP Budi Utomo, Dr. Nurcholis Sunuyeko menjelaskan, sebagaimana tahun- tahun sebelumnya, IBU menerima 1.000 lebih mahasiswa. Hal itu menyesuaikan dengan jumlah dosen dan rasio.

“Tahun ini, kami menerima mahasiswa baru sejumlah 1.020. Sebelumnya, jumlah pendaftar mencapai 1.500 lebih. Jika diprosentase, formasimya sekitar fifty – fifty dari Malang dan luar Malang.Jumlah itu berada dalam 7 prodi (program studi),  termasuk pasca Sarjana,” tutur Rektor IBU saat pembukaan Posma IBU.

Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko. Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji serta para mahasiwa IKIP Budi Utomo.

Nurcholis menjelaskan, pengembangan mahasiswa dalam study dari model konvensional menjadi milenial, program yang diterapkan dalam pembelajaran. Diharapkan, semua mahasiswa sudah bisa memahami dan mengoperasikan perangkat- perangkat IT yang ada.

Yang membanggakan, IBU selalu menjadi tujuan mahasiswa luar negeri. Bahkan, tahun akademik 2019 / 2020, ada 22 mahasiswa asing yang datang dari sekitar 10 negara. Tentunya, hal itu menambah semakin beragamnya mahasiswa IBU.

Disinggung metode terkait mengatur harmonisasi dalam keberagaman, Rektor IBU mengaku sudah memiliki strategi. Menurutnya, Budi Utomo, mengandung filosofi yang mendalam yang menjadi alat perekat bagi masyarakat kampus IBU.

“Sejak beberapa tahun lalu, IBU telah mencanangkan kebudiutamaan. Itu menjadi perekat,  baik untuk di internal kampus maupun saat berinteraksi dengan masyarakat luar,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kebudiutamaan itu berisi 5 hal,  mulai dari keindonesiaan, kemanfaatan, kapatuhan, kepatutan dan kepedulian. Diharapkan, kebudiutamaan, bisa tertanam pada semua masyarakat kampus IBU. Bisa sebagai pemilah dan penyaring informasi yang diterima dan tidak mudah termakan isu yang belum valid.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji yang hadir dalam Posma _ IBU menyatakan, mahasiswa IBU adalah yang memiliki kemajemukan. Karena harkat dan martabat bangsa dimulai dari pendidikan, yang bisa diikuti dari berbagai daerah.

“Diharapkan IBU mampu mengakomodir semua kelompok, untuk menciptakan mahasiswa berkarakter dan mencerdaskan bangsa. Dibingkai dalam kemajemukan, bisa mengasah dan mengasuh untuk menguatkan karakter bangsa. Saat ini Indonesia menangis, banyak kepentingan kelompok mengalahkan kepentingan umum,” tuturnya. (ide)