GM FKPPI Harus Jadi Soko Guru Persatuan Nasional
2 min readJAKARTA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Generasi Muda Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI) harus menjadi soko guru persatuan bangsa di tengah meningkatnya aktifitas anti Pancasila dan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mempropagandakan politik adu domba sesama komponen bangsa.

PEMIKIRAN ini disampaikan Ketua Wantimpus Dewan Pertimbangan Pusat Generasi Muda Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI), Dr. Ahmad Basarah, saat silaturahmi bersama Pengurus Pusat GM FKPPI dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat (03/06/2022) di Mabes TNI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI ini, menjelaskan, selama tiga tahun terakhir, GM FKPPI giat melaksanakan berbagai program organisasi hasil Munas X GM FKPPI di Bogor tahun 2019. “Politik GM FKPPI adalah politik negara, sesuai garis politiknya TNI/Polri. Karena kami adalah anak kandung TNI/Polri. Oleh karenanya kami mendukung program-program TNI/Polri yang terkait dengan sosial kemasyarakatan, termasuk terlibat aktif dalam program penangulangan COVID 19,” katanya.
“Di sisi lain, kami juga risau, karena saat ini ada sebagian kecil masyarakat yang mencoba membelah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan melakukan upaya provokasi, dengan mempersoalkan lagi eksistensi negara Pancasila dan NKRI. Bahkan berupaya membenturkan negara dengan agama, Islam dan Pancasila, serta isu-isu SARA lainnya, “ jelas Basarah.
Karena itu, terang Basarah, GM FKPPI bersama pemerintah, utamanya dengan TNI/Polri, menjadi benteng penjaga persatuan nasional dan menjaga kedaulatan negara proklamasi 17 Agustus 1945 yang diwariskan para pendiri bangsa. “Karena itu dibutuhkan prasyarat agar GM FKPPI dapat menjadi salah satu benteng penjaga persatuan nasional, yakni seluruh keluarga besar TNI/Polri bersatu dan solid, termasuk dalam organisasi GM FKPPI sendiri,” tandasnya.
Basarah meminta kepada Panglima TNI untuk memfasilitasi bersatunya keluarga besar putra putri TNI/Polri. Karena tantangan dan ancaman persatuan nasional sudah tampak di depan mata. Bersatunya keluarga besar putra/putri TNI/Polri akan membuat eksistensi dan perannya semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia.
Politisi PDIP ini menjelaskan, dalam upaya membentuk karakter bela negara dan membekali nilai-nilai nasionalisme bagi kader GM FKPPI, pengurus pusat GM FKPPI sedang melakukan perubahan paradigma baru terhadap anggapan masyarakat.
“Dulu, GM FKPPI adalah wadah anak kolong yang identik dengan mengandalkan otot. Kita rubah paradigmanya. GM FKPPI bukan lagi sekedar organisasi kepemudaan yang mengandalkan otot, tapi mengembangkan organisasi yang memiliki fungsi sebagai mata dan telinganya negara dalam melihat gelagat dan dinamika politik yang merongrong wibawa negara,” jelasnya. (mat)