30 April 2025

`

Bapak-Ibu Jadi Korban Kanjuruhan, Alfiansyah Diangkat Anak Asuh Polri

1 min read
"Saat ini Alfiansyah masih Sekolah Dasar (SD), sehingga perlu menata kondisi fisik dan kesehatannya. Nanti akan dihitung biaya pendidikan. Berapa keperluan biaya sekolah per bulan, dikalikan berapa tahun, dan seterusnya."

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Muhammad Alfiansyah (11), anak yatim piatu karena ayah dan ibunya, Muhammad Yulianto (40) dan Devi Ratna Sari (30), warga Jl. Bareng Raya, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan, di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, diangkat menjadi anak asuh Polri.

 

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, bersama Muhammad Alfiansyah di rumah duka, Rabu (05/10/2022) siang.

 

HAL ITU disampaikan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, usai takziah di rumah duka, Rabu (05/10/2022) bersama  Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, dan sejumlah pejabat Polri lainnya.

“Saat ini Alfiansyah masih Sekolah Dasar (SD), sehingga perlu menata kondisi fisik dan kesehatannya. Nanti akan dihitung biaya pendidikan.  Berapa keperluan biaya sekolah per bulan, dikalikan berapa tahun, dan seterusnya, ” terang Kapolresta Malang.

Budi Hermanto menambahkan, Muhammad Alfiansyah diangkat sebagai anak asuh Polresta Malang Kota. “Yang bersangkutan memiliki cita-cita menjadi Polisi. Mengenai biaya pendidikan hingga kelas 3 SMA, kami berkoordinasi dengan kecamatan dan Bank Jatim,  termasuk biaya kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

Dengan bantuan yang diberikan, diharapkan dapat meringankan beban korban dan keluarga korban. “Memang bantuan yang diberikan ini tidak bisa mengembalikan nyawa, tapi kami hadir untuk sedikit membantu dan merasakan empati para korban,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu saudara korban, Doni (43), menjelaskan tragedi Kanjuruhan. “Di lingkungan RT 14 sini, ada sekitar 20 orang yang menonton langsung di stadion. Setelah pertandingan berakhir, sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi di dalam stadion mendadak ricuh,” katanya. (aji/mat)