Bantu Kurangi Limbah, Mahasiswa ITS Ciptakan Use It
2 min readSURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Tiga mahasiswa Departemen Teknik dan Sistem Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengembangkan sebuah inovasi platform yang dinamakan Use It. Inovasi ini dilatarbelakangi banyaknya limbah sampah yang tidak diolah dan dibiarkan saja, bahkan dibuang ke negara lain.
KETIGA mahasiswa di balik inovasi tersebut masing-masing Alif Wahyu Rodiansyah, Ifarrel Rachmanda Hariyanto, dan Muhammad Ainul Yaqin. “Sebenarnya banyak yang bisa mengolah, hanya saja malas,” kata Alif, Senin (15/06/2020).
Selaku ketua tim, Alif menjelaskan, platform ini bertujuan untuk memfasilitasi industri dalam mengolah limbah. Fasilitas tersebut disajikan dalam bentuk fitur di platform Use It ini, yakni fitur jual beli limbah serta fitur konsultasi dan pengolahan limbah.
Mahasiswa angkatan 2017 ini mengatakan, fitur jual beli limbah bisa digunakan untuk semua jenis limbah, seperti limbah organik dan anorganik. Sedang untuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di platform ini tidak bisa diperjualbelikan. “Sudah ada aturan yang melarang, jadi di platform ini, kami mengikuti aturan yang ada,” katanya.
Diterangkan Alif, untuk limbah B3, ada fitur khusus, yaitu konsultasi dan pengolahan buat perusahaan yang tidak bisa mengolah limbahnya sendiri. “Nantinya kita akan hubungkan sama perusahaan yang bisa mengolah limbah tersebut,” terang Alif.
Keunggulan platform ini, masih kata Alif, jika sebelumnya ingin jual beli limbah bisa lewat media sosial facebook (FB), namun tidak ada pihak ketiga yang memfasilitasi. Sedangkan dengan Use It ini sudah memfasilitasi masyarakat agar lebih aman, mudah, dan terpercaya. “Semudah kita buka platform seperti Tokopedia dan lain-lain,” ujarnya.
Platform yang menyasar para pengepul sampah dan perusahaan ini, dalam pembuatannya menemui berbagai kendala. Kesulitan dalam pembuatan aplikasi dan desain menjadi kendala terbesar. “Kami yang semuanya anak (mahasiswa, red) DSTI tidak mempunyai basic aplikasi, makanya susah,” aku Alif.
Selain itu, mereka juga terkendala pengumpulan data, karena butuh adanya surveyor. Ke depannya, platform ini bakal bisa dikembangkan dan digunakan masyarakat luas supaya limbah yang berserakan tidak terbuang sia-sia dan merusak lingkungan.
Pemerintah juga diharapkan ke depannya bisa merealisasikan secara langsung dan turut menawarkan Use It ini. Sementara platform ini sudah masuk di program inkubator ITS untuk dievaluasi agar lebih baik.
Diharapkan, Use It ini nantinya berdampak baik ke lingkungan, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia, sehingga bisa mengharumkan nama ITS. Ia juga berpesan kepada mahasiswa ITS lainnya agar tidak berhenti berinovasi. “Jangan berhenti berpikir kreatif, pantang menyerah, karena saat kegagalan datang dan kita mencoba lagi, kita pasti berkembang menjadi yang lebih baik,” jelas ketua tim pemenang ketiga pada Perbanas Entrepreneur Award 2020 ini. (ang/mat)