3 Oktober 2024

`

Ayo, Kurangi Makanan Sisa Biar Tak Boros

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Pangan Nasional (National Food Agency) mengajak masyarakat mengurangi makanan sisa, karena bisa menjadi pemborosan, serta  makan telur setiap hari untuk gizi dan mengurangi stunting.

 

Sejumlah undangan menghadiri peringatan Hari Pangan se Dunia ke-42 di gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/10/2022) siang.

 

 

AJAKAN ini disampaikan Kepala National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, di sela-sela peringatan Hari Pangan se Dunia ke-42 di gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur,  Sabtu (22/10/2022) siang.

“Kami ingin menjadikan Hari Pangan se Dunia sebagai momentum mengisi kembali semangat dalam membangun dan memperkuat pangan nasional. Gelar Pangan Nusantara adalah even yang edukatif, dengan berbagai lomba  dan pesan kampanye penguatan pangan,” terang Arief Prasetyo Adi.

Ada bazar di peringatan Hari Pangan se Dunia ke-42 di gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/10/2022) siang.

Sejumlah kampanye disuarakan dalam kegiatan ini. Mulai gerakan makan enak, makan sehat, makan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) yang secara sederhana tercermin melalui komposisi makanan di dalam piring. Yakni, 1/3 berisi makanan pokok (tidak harus nasi), 1/3 sayur-mayur, 1/6 lauk pauk, dan 1/6 buah-buahan.

“Komposisi ini untuk memenuhi standar pola pangan harapan (PPH) dan standar angka kecukupan energi. Kami juga mengkampanyekan mengurangi makanan sisa, karena bisa menjadi pemborosan. Gerakan makan telur setiap hari untuk gizi, serta mengurangi stunting. Karena telur adalah pangan kaya gizi yang terjangkau,” lanjutnya.

Arief Prasetyo Adi  berharap, Hari Pangan se Dunia menjadi tonggak membangun kesadaran masyarakat terhadap isu pangan. ”Mengingat saat ini dunia  berada di tengah potensi krisis pangan global, meskipun Indonesia jauh dari kriteria krisis pangan karena stok mencukupi,” terangnya.

Sementara itu, Rektor UB, Prof.  Widodo,  menyambut baik pelaksanaan Gelar Pangan Nasional (GPN) di kampusnya ini. “UB siap mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pengembangan inovasi dan teknologi,” terangnya.  (aji/mat)