Alumni Program Kampus Merdeka Lebih Cepat Kerja, Gaji Lebih Besar
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Program Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, mendapat sambutan positip dari kalangan mahasiswa. Buktinya, jumlah peminat dari tahun ke tahun terus bertambah. Sebanyak 178.998 mahasiswa dari seluruh indonesia telah mendaftar program ini sejak awal dibuka hingga tahun 2022.

HAL INI disampaikan Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng, saat menjadi keynote speaker pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/02/2023) siang.
Nizam menjelaskan, pihaknya melakukan monitoring, evaluasi, dan kajian dampak Kampus Merdeka, terutama pada program flagship, yakni program yang diselenggarakan secara nasional.
“Sebanyak 178.998 mahasiswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar program Kampus Merdeka sejak awal dibuka hingga tahun 2022. Jumlahnya terus meningkat tiap tahun. Mereka tersebar dalam program yang telah disiapkan oleh Kemdikbudristek, yakni IISMA, IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Program Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar,” jelasnya.
Dia menambahkan, dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS, dan dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya, didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program kampus merdeka yang diikutinya. “Dan mayoritas mahasiswa yang mengikuti program Kampus Merdeka merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program ini,” imbuh Nizam.
Nizam menjelaskan, dari hasil kajian dampak ekonomi Kampus Merdeka flagship/program kementerian, dari total responden 41 persen mahasiswa dari total mahasiswa yang telah lulus kuliah, didapatkan waktu tunggu alumni kampus merdeka mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional. “Rata-rata nasional membutuhkan waktu empat bulan untuk mendapatkan pekerjaan. Sedangkan alumni Kampus Merdeka membutuhkan waktu 0,3 hingga 2,8 bulan,” katanya.
Sementara itu gaji pertama alumni Kampus Merdeka setelah lulus kuliah lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. “Rata-rata nasional gaji pertama adalah 0,72x UMP. Sedangkan lulusan Kampus Merdeka mencapai 1,43 hingga 1,88x UMP,” jelasnya.
Seluruh program flagship ini menunjukkan capaian dan tambahan kompetensi yang tinggi terutama dalam soft skill, seperti kepemimpinan, kapasitas berfikir, problem solving, berpikir kritis, dan kreativitas. “Saya berharap PTN-BH semakin memperkokoh dan mengakselerasi program MBKM, sehingga impactnya bisa kita rasakan, dan manfaat bagi mahasiswa dan lulusan PT lebih dahsyat lagi. Semoga kemajuan Indonesia dalam pendidikan tinggi dapat menjadi contoh baik bagi dunia,” harap Nizam.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D.Med.Sc, menjelaskan, tantangan dalam pendidikan tinggi di Indonesia ke depan tidak mudah. Namun dengan adanya arahan dan fasilitas pendanaan dari Dirjen Dikti Kemdikbudristek perlu disyukuri dan diapresiasi. “Semoga PTN-BH dapat bekerjasama lebih kuat menghadapi tantangan dalam mendidik putra putri Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas akademik PTN-BH,” harapnya.
Sementara itu, Ketua MSA, Prof. Dr. Sulistiowati, SH, M.Hum, mengatakan, tujuan yang ingin dicapai dalam MSA ini, merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan rekognisi internasional, merumuskan strategi kualitas akademik terkait pembentukan karakter SDM dan karakter PTNBH untuk mendapatan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking. (div/mat)