Undang Orang Tua dan Atlet, Pengurus PBSI Kabupaten Malang Jelaskan Program Puslat
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pengurus PBSI Kabupaten Malang, Jawa Timur, langsung membuka pemusatan patihan (puslat), menyusul selesainya Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) PBSI Malang, di GOR Nenjap One, Jl. Krapyak, Kelurahan Capokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Minggu (24/09/2023) malam.
SEBAGAI langkah awal, para pengurus mengundang para wali atlet (orang tua), atlet yang akan masuk puslat, dan pemilik klub di Sekretariat PBSI Kabupaten Malang, di Jl. Jaya Simandara 1 No. 16, Wiagan, Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (26/09/2023) malam.
Di hadapan para wali atlet, puluhan atlet, dan pemilik klub, Ketua Umum PBSI Kabupaten Malang, H. Imam Sumantri, ST, MT, MH, menjelaskan, pertemuan ini untuk mensinergikan program pengurus dengan empat pilar, yakni pengurus, atlet, wali atlet, dan pemilik klub. “Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap semua pihak paham tentang maksud dan tujuan pengurus,” katanya.
Setelah semua pihak paham, masih kata Imam Sumantri, pihaknya juga berharap adanya dukungan semua pihak, khususnya atlet dan wali atlet, untuk mendukung program ini. “Jadi, setelah kejurkab selesai, dilanjutkan dengan pemusatan latihan bagi atlet yang akan mengikuti kejurprov. Atlet yang terpilih menjadi tim kejurprov adalah kelompok remaja dan taruna yang pada kejurkab kemarin menjadi juara 1 dan 2,” jelasnya.
Namun Imam Sumantri juga menegaskan, ada beberpa persyaratan yang harus diikuti. Salah satunya, atlet yang bersangkutan harus domisili di Kabupaten Malang, berdasarkan KK dan KTP. “Perlu kami sampaikan, program pembinaan yang kami lakukan ini tidak sepotong-sepotong. Tapi berkelanjutan. Jadi, atlet yang masuk puslat ini tidak hanya diproyeksikan untuk kejurprov, tapi juga untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025 yang akan dilaksanakan di Malang. Jadi ada program jangka panjang,” jelasnya.
Para wali atlet yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyambut baik program puslat yang dilaksanakan PBSI Kabupaten Malang ini. Mereka hanya minta agar ada komunikasi antara pelatih dengan para orang tua atlet agar bisa saling mengawasi anak-anaknya. (bri/mat)