23 Maret 2025

`

Terkendala COVID, 1.400 Mahasiswa Unisma Wisuda Daring

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur,  terpaksa  menggelar wisuda ke-64 secara daring (dalam jaringan). Keputusan ini diambil mengacu pada SE (Surat Edaran) Wali Kota Malang Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 serta hasil voting yang disebar ke seluruh calon wisudawan/wisudawati.

 

Wakil Rektor I Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, MPd., Ph., D., bersama para mahasiswa yang mendapat reward dari kampus karena prestasi yang membanggakan.

 

WAKIL REKTOR I Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, MPd., Ph., D., menjelaskan,  sebenarnya wisuda periode ke-64 yang akan diikuti 1.401 mahasiswa/mahasiswi ini sudah siap dilaksanakan sejak pertengahan Desember 2020. “Awalnya kami sudah siap luring dengan mekanisme 4 kali tahapan. Hanya saja,  karena pandemi dan keluar SE dari pemerintah, maka kami harus mentaati dengan menunda wisuda periode 64,” katanya, Kamis (15/01/2021).

Dua wisudawan/wisudawati Unisma yang mendapat reward dari kampus karena prestasi yang membanggakan.

Tidak hanya itu. Pihak kampus memberikan pilihan kepada mahasiswanya yang akan mengikuti wisuda. Pilihan tersebut antara lain wisuda daring (dalam jaringan) yang bisa dilaksanakan secepatnya, atau wisuda luring (luar jaringan) yang baru bisa berlangsung setelah kondisi memungkinkan. “Dari hasil voting tersebut, ternyata mayoritas mahasiwa kami menginginkan wisuda daring.  Akhirnya kami atur mekanismenya dengan 1 kali pelaksanaan,” terangnya.

Junaidi menjelaskan, nantinya para wisudawan/wisudawati akan mengikuti prosesi wisuda di lokasi masing-masing. Namun tetap ada perwakilan masing-masing Prodi (Program Studi) yang hadir di tempat upacara. Pasalnya, rapat senat terbuka tetap dilaksanakan secara luring.

“Total mahasiswa kami yang akan mengikuti wisuda sebanyak  1401.  Dari jumlah itu, nanti ada 30 perwakilan tiap prodi yang mengikuti wisuda luring,  ditambah komponen senat, sehingga  total sekitar 50 orang yang mengikuti luring. Penyelenggaraannya di auditorium, yang berkapasitas 7.000 orang, namun hanya kami isi maksimal 50 orang, ” tandas Junaidi.

Berkaitan dengan berubahnya metode prosesi wisuda dari luring menjadi daring, Prof. Junaidi menegaskan ada pengembalian biaya wisuda kepada mahasiswa. “Pengembalian mencapai 50 persen. Tidak semua dikembalikan, karena biaya wisuda tidak hanya sebatas untuk prosesi saja, melainkan juga cetak ijazah, yudisium, dan fasilitas penunjang kelulusan wisuda lainnya,” paparnya.

Untuk mekanisme pengembalian, Junaidi  menjelaskan, mahasiswa diwajibkan menyerahkan nomor rekening bank. Kemudian validasi dengan mengirim foto buku tabungan, sehingga bagian keuangan Unisma segera mentransfer pengembalian biaya wisuda tersebut.

Wakil Rektor menambahkan,  pelaksanaan wisuda akan dioptimalkan dengan durasi maksimal 170 menit. “Kita upayakan selesai secepat mungkin. Makanya pemberian reward wisudawan terbaik sudah kita rekam tadi,” terangnya. (div/mat)