Presiden Sebut Pintu Terkunci, Problem Musibah Stadion Kanjuruhan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyebut musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasca laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (01/10/2022) malam, karena pintu keluar terkunci, tangga yang terlalu tajam, dan penonton panik.


HAL INI disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, setelah melihat Stadion Kanjuruhan untuk mendapatkan gambaran lapangan tentang tragedi Kanjuruhan, Rabu (05/10/2022) sore.
‘’Sore ini saya datang ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang untuk mendapatkan gambaran-gambaran lapangan tentang peristiwa di sini. Kita tahu telah dibentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai Pak Menko Polhukam (Mahfud MD). Diharapkan tim ini bisa segera menyelesaikan tugasnya sehingga kita tahu betul penyebab utama tragedi 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan, Malang,” jelas Presiden Jokowi saat jumpa pers.
Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan, keberadaan TGIPF harus melihat secara detail. “Tapi sebagai gambaran, problem dari musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ada di pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu tajam. Ditambah lagi kepanikan,” kata presiden seraya menambahkan hanya melihat gambaran di lapangan saja, karena semua akan disimpulkan Tim Independen Pencari Fakta.

Setiba di halaman Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi masuk ke area stadion melalui pintu utama. Dengan berjalan kaki melintasi lorong depan ruang ganti pemain. Lalu meneruskan langkahnya ke tribun dan memantau suasana terkini stadion.
Dia juga melihat langsung keberadaan pintu dan tribun stadion yang ada di sektor selatan. Lalu kembali berjalan ke arah ruang ganti pemain, sembari berbincang dengan Bupati Malang HM Sanusi dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, serta sejumlah pendampingnya.
‘’Saya sudah memerintahkan kepada Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk melakukan audit bangunan. Audit seluruh stadion yang dipakai pertandingan, baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Untuk memperbaiki baik pintu gerbang, posisi duduk, pagar, dan lain-lainnya. Sehingga keselamatan penonton dan keselamatan suporter, itulah yang ingin kita utamakan,” terangnya.
Presiden Jokowi menceritakan, pada saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden FIFA, pada Senin (03/10/2022) lalu, FIFA siap membantu memperbaiki manajemen yang ada. Dia mengakui, Pemerintah Indonesia perlu evaluasi total. Baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen semuanya harus dievaluasi total. Tujuannya, peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tidak sampai terjadi lagi. (mat)