Perintah Presiden : Audit Semua Stadion yang Dipakai Liga 1, 2, dan 3
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memerintahkan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) melakukan audit bangunan Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyusul terjadinya musibah pasca laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/2022) malam yang menewaskan lebih dari 131 orang.
HAL INI disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, setelah melihat Stadion Kanjuruhan untuk mendapatkan gambaran lapangan tentang tragedi Kanjuruhan,, Rabu (05/10/2022) sore.
‘’Saya sudah memerintahkan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk melakukan audit bangunan. Stadion ini termasuk bangunan. Seluruh stadion yang dipakai dalam pertandingan, baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Ini untuk memperbaiki, baik pintu gerbang, posisi duduk, pagar, dan lain-lainnya. Keselamatan penonton dan keselamatan suporter, itulah yang kita utamakan,” terang Presiden Jokowi.
Joko Widodo menambahkan, yang paling penting, seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PUPR. “Untuk audit stadion, satu bulan selesai. Karena kalau kita lihat, di GBK (Gelora Bung Karno) dengan penonton berjumlah 80.000 orang, pintu dibuka 15 menit, semua penonton seluruhnya sudah bisa keluar,” jelasnya.
Sedangkan Bupati Malang, HM Sanusi, yang mendampingi Presiden Jokowi, menjelaskan, Kementerian PUPR dalam waktu dekat akan datang ke Stadion Kanjuruhan, akan melakukan audit menyeluruh. Dari audit itu akan diketahui mana saja yang harus dibenahi untuk keselamatan suporter dan pemain.
Demikian pula manajemennya, terkait tata aturnya, sebelum 15 menit laga selesai, semua pintu harus dibuka. “Bapak Presiden Jokowi memberikan perhatian semua titik di Stadion Kanjuruhan. Di antaranya, pintu dan jalan keluar dinilai turunnya terlalu curam. Untuk tribun, diakuinya, tidak mendapat perhatian. Malah, tribun ini lagi dirancang oleh Kemenpora, dibuat tribun dengan meniadakan tribun berdiri,” jelas bupati.
Terkait korban yang masih dirawat di rumah sakit, menurut Bupati Malang, sudah membaik. Crisis Center bagi korban yang ada di Dinas Kesehatan masih dibuka. “Saya berharap kepada masyarakat atau korban yang ada di rumah, kalau ada keluhan bisa datang ke RSSA dan RSUD Kanjuruhan. Kalau di RSUD Kanjuruhan, Pemerintah Kabupaten Malang yang menanggung biaya perawatan,” katanya. (mat)