Polresta Kirim Air Bersih Untuk Korban Banjir
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Polresta Malang Kota mengirim bantuan air bersih untuk korban banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (21/10/2022) siang.
![](https://i0.wp.com/tabloidjawatimur.com/wp-content/uploads/2022/10/BANJIR-JAWA-TIMUR.jpg?resize=640%2C324&ssl=1)
“BENCANA ini menjadi keprihatinan kita semua. Sesuai petunjuk Bapak Kapolresta Malang Kota agar membantu meringankan beban saudara-saudara kita. Kami mencoba membantu dalam bentuk materi maupun non materil,” terang Plt. Wakapolresta Malang Kota, Kompol Yuliati, S.sos, Jumat (21/10/2022) siang.
![](https://i0.wp.com/tabloidjawatimur.com/wp-content/uploads/2022/10/Polresta-Malang-Kota-1.jpg?resize=361%2C241&ssl=1)
Bantuan yang dikirim berupa air bersih 1 tangki (4.000 liter) ke Dusun Gajahrejo, Desa Bajulmati, Kecamatan Gedangan, Desa Umbulrejo, dan Kecamatan Tirtoyudo.
Selain air bersih, turut dihadirkan tim trauma healing ke lokasi bencana untuk mengembalikan semangat anak – anak yang terdampak banjir. Diharapkan, mereka dapat kembali lagi sekolah dan bermain tanpa rasa cemas.
Aksi kemanusiaan ini, mendapatkan respon positif dari warga Malang selatan. “Semoga dapat meringankan beban para korban terdampak bencana. Pemulihan pasca bencana dapat dilaksanakan dengan kordinasi antar instansi. Sehingga warga terdampak kembali dapat hidup normal, ” pungkas Kompol Yuliati.
![](https://i0.wp.com/tabloidjawatimur.com/wp-content/uploads/2022/10/Polresta-Malang-Kota-2.jpg?resize=284%2C189&ssl=1)
Seperti diberitakan, banjir bandang dan tanah longsor menimpa sejumlah desa di Kabupaten Malang, Senin (17/10/2022) pagi. Salah satunya Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo dan Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading. Tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah penduduk, TPQ, jembatan, jalan, dan pipa air bersih, rusak parah.
![](https://i0.wp.com/tabloidjawatimur.com/wp-content/uploads/2022/10/banjir-pujiharjo-3-1.jpg?resize=352%2C159&ssl=1)
Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, menceritakan, banjir tak hanya membawa air, tapi juga material kayu, akar pohon, sampah, hingga batu berukuran besar. “Material banjir ini menggelinding di sungai. Karena sungainya makin lama tertutup sampah, akhirnya kayu dan batu masuk ke jalanan desa. Bahkan sebagian masuk ke rumah penduduk. Malah banyak sampah dan kayu menumpuk di depan kantor desa,” jelasnya.
Hendik menambahkan, tadi pagi, sebelum terjadi banjir bandang, sebuah TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) masih berdiri kokoh di dekat sungai. “Sekarang TPQ itu sudah hanyut. Pondasinya tergerus banjir sehingga bangunannya pun porak poranda. Ada dua lokal yang terseret arus air. Sebuah kandang kambing juga rusak diterjang banjir,” Senin (17/10/2022) malam. (aji/mat)