26 April 2024

`

Pindah Duduk, Dapat Membangkitkan Mood

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mengelola mood (suasana hati) agar tetap dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat cukup sederhana, yakni dengan berpindah posisi, pindah tempat duduk, berjalan, menggerakkan badan, atau gerakan lainnya. Dengan gerakan atau perpindahan ini akan muncul perubahan mood.

 

Para pegawai BAPAS Malang mengikuti Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima di BAPAS Kelas 1 Kota Malang.

 

“SANGAT manusiawi jika ada perubahan mood pada diri kita, karena salah satu aspek psikologis yang tidak dapat kita kendalikan adalah suasana hati. Suasana hati dan responnya sangat personal, oleh karena itu dapat seketika muncul. Meski demikian bukan berarti kita tidak dapat mengelola reaksi emosional kita pada saat mengalami perubahan mood ini. Salah satu caranya adalah dengan mengubah gerakan,” kata Ilhamuddin Nukman, MA, dosen Jurusan Psikologi FISIP Universitas Brawijaya saat Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima di BAPAS Kelas 1 Kota Malang, belum lama ini.

Kepala BAPAS Malang, Sugandi bersama Ilhamuddin Nukman, MA, dosen Jurusan Psikologi FISIP Universitas Brawijaya saat Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima di BAPAS Kelas 1 Kota Malang, belum lama ini.

Menurut Ilham, metode perubahan gerakan ini sangat sederhana, yaitu dengan berpindah posisi, pindah tempat duduk, berjalan, menggerakkan badan, atau gerakan lainnya. “Dengan adanya gerakan atau perpindahan ini, akan muncul perubahan mood setelahnya,” terangnya..

Ilhamuddin menerangkan, pondasi pelayanan prima ada lima, yaitu professional, reliable, initiative, motivated, dan, attitude. Professional bermakna setiap proses layanan harus mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku. Reliable berarti konsisten terukur, sesuai, dan tidak berlebihan. Initiative merujuk pada dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh pengguna layanan. “Motivated berarti pelayanan harus didasarkan pada semangat untuk menghasilkan yang terbaik. Attitude, setiap pelayanan harus mengedepankan cara bersikap yang tepat dan proporsional,” jelasnya.

Ilhamuddin menambahkan, pelayanan prima berlandaskan pada dua dimensi dasar, yaitu prosedur dan pribadi. Dimensi prosedur merujuk pada sistem dan prosedur dalam memberikan pelayanan. Sementara dari aspek pribadi berkaitan dengan bagaimana mereka (bertingkah laku, sikap dan keahlian verbal) dalam berinteraksi dengan pengguna layanan. .

Kepala BAPAS Malang, Sugandi, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dosen dari Universitas Brawijaya, bekerjasama dengan BAPAS Kelas 1 Malang. “Terima kasih atas kerjasama yang baik ini. Diharapkan kegiatan-kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di sini. Kedepan perlu ada lebih banyak sinergi dengan perguruan tinggi dengan melibatkan para akademisi dalam membantu program-program yang dilaksanakan oleh BAPAS,” katanya. (div/mat)