Pertama di Indonesia, DPKPCK Ciptakan Pemotong Rumput Tenaga Surya
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Semakin berkurangnya sumber energi fosil yang tidak terbarukan, penggunaan sumber energi lain yang ramah lingkungan mutlak diperlukan. Melihat kondisi tersebut, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, Jawa Timur, merancang mesin pemotong rumput menggunakan tenaga surya.

KEPALA DPKPCK Kabupaten Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, ditemui saat Expo Pembangunan Kabupaten Malang 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, menjelaskan, mesin pemotong rumput menggunakan solar cell yang dikembangkannya ini adalah yang pertama di Indonesia.
“Ini adalah mesin pemotong rumput bertenaga surya yang pertama di Indonesia. Dibanding dengan mesin pemotong rumput yang sudah ada, ada beberapa kelebihan yang kami miliki,” terangnya, Kamis (22/08/2018) di Stand Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.

Menurut mantan Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang ini, kelebihan mesin pemotong rumput ini, selain ramah lingkungan, juga efiesien. “Pertama, jelas lebih murah, karena menggunakan energi matahari. Kedua, efisien dalam penggunaan tenaga manusia, karena operator atau pengguna tidak perlu berjalan kaki. Cukup dengan penggerak empat roda, operator bisa naik di atasnya sembari memotong rumput. Ketiga, hasilnya pun lebih memuaskan, karena mesin ini bisa berjalan maju dan mundur,” jelasnya.
Hebatnya, masih kata doktor ilmu sosial ini, mesin yang dikembangkan secara swadaya oleh salah seorang staf DPKPCK Kabupaten Malang bernama Deni ini, semuanya menggunakan bahan daur ulang.
“Proses pengerjaannya tiga bulan. Ide maupun prosesnya murni dari kita sendiri. Material yang kami gunakan untuk membangun mesin ini adalah recycle dari bahan yang sudah tidak terpakai. Yang beli baru hanya panel solar cell nya saja. Jika dikalkulasi, dengan membeli material baru, mungkin mesin ini menghabiskan biaya sekitar Rp 15 juta (lima belas juta rupiah),” ungkap Wahyu Hidayat.
Meski masih dalam bentuk prototype, namun mesin pemotong rumput bertenaga surya yang belum diberi nama ini sudah mendapat sambutan hangat dan menggembirakan berbagai kalangan. “Memang masih belum kami beri nama. Nanti biar Bapak Bupati Malang (Dr. H. Rendra Kresna) saja yang memberi nama. Untuk sambutan dari masyarakat, saya rasa bagus. Mesin ini memang belum dilaunching secara resmi, namun saat kami share ke beberapa rekan. Antusiasme mereka cukup tinggi,” paparnya.
Wahyu pun berniat mematenkan hasil inovasinya tersebut. Bahkan, ke depan, tidak menutup kemungkinan akan menggandeng pihak kedua untuk fabrikasi guna diproduksi secara massal.
“Kami masih berupaya untuk melakukan pengembangan dan penyempurnaan. Mesin pemotong rumput bertenaga surya ini akan kami patenkan hak ciptanya. Kalau untuk produksi massal, dari pihak kami jelas tidak bisa. Mungkin nanti kami akan menggandeng pihak kedua untuk fabrikasinya,” pungkas Wahyu Hidayat. (diy)