8 Februari 2025

`

Menteri Susi Tenggelamkan 383 Kapal Pencuri Ikan

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sejak menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan RI,  Susi Pudjiastuti telah menenggelamkan 383 kapal pencuri ikan di perairan Indonesia. Penenggelaman ini bermanfaat bagi ketersediaan ikan, karena kapal yang karam dapat menjadi rumah ikan (terumbu) agar dapat beranak-pinak dengan baik.

 

Sebanyak 11.300 mahasiswa baru Universitas Brawijaya Malang menyimak kuliah tamu Menteri Kelautan dan Perikanan RI,  Susi Pudjiastuti.

 

Sebagian mahasiswa baru Universitas Brawijaya Malang saat mengikuti upacara.

HAL INI disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat menjadi kuliah tamu pada pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) bagi mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Selasa (14/08/2018) pagi di Gedung Samantha Krida. Tahun ini, Universitas Brawijaya menerima 11.300 mahasiswa baru.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.

Menurut Susi, wilayah Indonesia terdiri dari 71 persen lautan dan 29 persen daratan. Kondisi ini berpotensi menjadi poros maritim dunia. “Untuk itu, arah pembangunan saat ini adalah menjadikan laut Indonesia sebagai poros maritim dunia. Yakni titik tolak kegiatan ekonomi maritim, dan menjadikan laut sebagai bekal masa depan bangsa,” tuturnya.

Berkaitan dengan hal itu, telah dilakukan eksekusi UU Pasal 45 tahun 2009 Pasal 69, yaitu prosedur penenggelaman kapal asing ilegal yang terbukti melakukan praktik pencurian ikan. Hingga saat ini, Menteri Susi telah menenggelamkan 383 kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

“Penenggelaman kapal juga bermanfaat bagi ketersediaan ikan, karena kapal yang karam dapat menjadi rumah ikan untuk mereka beranak-pinak, sehingga tidak mubazir untuk dilakukan,” katanya.

Sementara itu, dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 terkait sektor perikanan tangkap nasional, juga sudah diatur bahwa penangkapan ikan sepenuhnya diserahkan kepada nelayan Indonesia. Sedangkan investasi asing hanya untuk sektor pengolahan.

Untuk itu, Susi berpesan kepada mahasiswa baru untuk mengawal tiga pilar kelautan dan perikanan yang diusung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,  yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan integritas. “Dengan menjaga tiga pilar tersebut,  Indonesia akan menjadi negara besar yang disegani,” tegasnya.

Susi juga mengapresiasi visi Universitas Brawijaya menjadi World Class Entrepreneurial University. Di era globalisasi membawa arus teknologi yang luar biasa canggih. Banyak pekerjaan konvensional tergerus karena semua dapat dilakukan melalui smart phone. “Untuk itu universitas harus mempersiapkan akan kemana para mahasiswa setelah lulus kuliah nanti,” katanya.

“Pertahankan semangat dan kebahagiaan menjadi mahasiswa baru, sampai masa depan. Semoga UB dapat mencetak SDM yang penuh dedikasi untuk negara, ” pungkasnya.  (ide)