23 Mei 2025

`

Mahasiswa ITN, Juara Kaligrafi

2 min read
M. Alawiy Alqaws, mahasiswa ITN, dengan Kaligrafi hasil karyanya.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Mungkin, hal itu kiranya yang menjadi keinginan dan harapan M. Alawiy Alqaws (21), mahasiswa ITN, asal Lumajang, juara Kaligrafi.

 

ATAS misi mulianya itu, ia meraih juara juara 2, kategori Musabaqah Khattil Quran (MTQ) mahasiswa regional di Universitas Negeri Jember, Sabtu-Senin (11-13/08/18). Sementara posisi pertama diraih Unisma dan juara ke 3, dari mahasiwa UB.

“Saya bahagia, kalau karya saya bisa membuat senang orang lain. Dengan menghasilkan karya seni dan disukai orang lain, bisa membuat kepuasan tersendiri. Karena, membacanya mendapat pahala,” tutur Alawiy saat ditemui di Kampus ITN Malang, Rabu (15/08/2018).

Dalam perlombaan itu, mahasiswa jurusan Arsitektur ini menjelaskan, teknis perlombaan dibagi dalam dua sesi, penyisihan dan final. Masing-masing sesi, diberi waktu 8 jam, dikurangi satu jam istirahat, untuk menyelesaikan hasil karyanya.

“Sesi pertama, menulis surat Al Khasar ayat 10 sebagai materi penyisihan yang diinformasikan sebelumnya. Selanjutnya, saat final menulis surat Al Alag ayat 5, dengan tekhnis di dikte/mencongak. Lima unsur model huruf mulai dari Farisi, Diwani, Diwani Jali, Kufi dan Riq’ah wajib diikutkan. Sementara Tsulus, bagian tersulit dari kaligrafi, belum diwajibkan untuk disertakan dalam bentuk tulisan,” lanjut alumnus Pondok Pesantren Gontor Ponorogo ini.

Ia melanjutkan, dengan total 47 peserta, ia mengaku, pesaing terberat adalah yang dari kampus sebelah. Karena menurutnya, sudah terbina sebelumnya lewat program kreatifitas mahasiswa (PKM). Karena itu ia berharap, sebaiknya pihak kampus mengadakan PKM terkait bidang tersebut. Mengingat, perlombaan itu, digelar secara rutin, baik berskala Regional maupun Nasional.

“Saya kira yang terberat peserta dari kampus sebelah. Karena mereka sudah ada wadahnya sendiri dan sudah terlatih. Namun, Alhamdulillah masih bisa meraih posisi 2. Semoga kedepannya, terus bisa lebih baik lagi. Apalagi jika ada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan pembimbing tersendiri, karena perlombaan secara rutin,” imbuhnya.

Lebih lanjut, anak ke 2 dari tiga bersaudara itu, memulai membuat kaligrafi, saat berada di Pondok. Dengan menyenangkan penikmat dan pembaca seni, ia bertekad akan terus mengembangkan keahlian yang ia miliki.

“Untuk kategori penilaian, mulai dari tulisan, hiasan serta kebersihan. Kalau dulu, sebelumnya, juga sering mengikuti lomba mural,” pungkasnya. (ide)