13 Februari 2025

`

Menteri PUPR : Kehadiran Insinyur Mutlak Dibutuhkan

2 min read
Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono, memukul gong, tanda dimulainya Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (01/05/2018).

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pembangunan fisik dan non fisik, sangat membutuhkan teknisi. Kehadiran tenaga ahli (insinyur), mutlak dibutuhkan. Karena, Sumber Daya Manusia (SDM) enginering, perlu mendapatkan kompetensi yang mumpuni dalam menangani proyek.

 

MENTERI Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono, mengatakan hal tersebut di hadapan ratusan anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (01/05/2018).

“Peran para insinyur sangat penting bagi pembangunan. Pembangungan infrastruktur, sangat membutuhkan pemikiran para Insinyur, bahkan yang sudah tersertifikasi,” tuturnya saat membuka Rapat Pimpinan Nasional, Jum’at (01- 02/06/2018) di Universitas Brawijaya.

Salah satu peserta Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menerima tanda peserta dari panitia.
Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono, bersama pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Universitas Brawijaya, Malang.

Karena itu, lanjutnya, dukungan para profesional dan kesiapan ilmu keinsinyuran, berhubungan erat dengan pembangunan. Terlebih lagi, saat ini era digital dengan industri generasi 4.0, para profesional di bidangnya akan menjadi aset tersendiri.

Sementara itu, Ahmad Hermanto, Ketua PPI menyatakan, organisasinya siap memberikan kontribusi terbaiknya. Bahkan, pihaknya akan melakukan sertifikasi terhadap para insinyur. “Terkait dengan kesiapan SDM keinsiyuran, tentu hal itu tugas kami. Anggota kami siap memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa ini. Untuk menguji itu, kami lakukan sertifikasi profesi,” katanya.

Saat ini, di usia yang ke 66 tahun, anggota PPI sudah mencapai 1.203 orang, tersebar di 140 cabang di seluruh Indonesia. Dalam Ranpimnas ini, juga dimanfaatkan sebagai forum konsolidasi serta mengevaluasi program kerja. (ide)