17 Januari 2025

`

Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Bantu Jalan

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Masyarakat, khususnya lansia dan korban kecelakaan yang mengalami kelemahan pada kaki, kini tak usah khawatir tak dapat berjalan dengan nyaman seperti sediakala. Karena sekarang sudah ada alat bantu berjalan yang canggih dan inovatif hasil karya mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.

Angga Dwi Aprilio.

 

ADA beberapa mahasiswa yang tergabung dalam proyek ini. Di antaranya, Angga Dwi Aprilio, Fajar Trikusuma Wardana, Nurul Aisyah Ramadhani, dan Yussi Pradita Budianingsih. “Alat bantu ini menggunakan metode motor penggerak micro controller. Alat bantu ini dirancang dengan teknologi yang menggabungkan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan penggunaan,” kata Angga, belum lama ini.

Inilah alat bantu berjalan hasil karya mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.

Angga menjelaskan, inspirasi untuk menciptakan karya tersebut datang dari pengalamannya melihat banyak lansia yang kesulitan bergerak bebas. Begitu pun para penderita kaki lemah yang harus bergantung pada bantuan orang lain atau alat. Hal ini menurutnya kurang praktis.

“Cara kerja alat ini melibatkan program yang cukup kompleks. Kami merancang alat bantu berjalan ini menggunakan motor penggerak yang diprogram melalui mikrokontroler. Alat ini dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti sensor gerak dan berat. Sensor-sensor ini akan mengirim data ke sistem pemrograman, yang kemudian menghitung sudut dan kecepatan langkah pengguna,” jelasnya.

Proses pembuatan alat ini dilakukan di laboratorium universitas dan melibatkan mahasiswa yang sedang mempelajari pemrograman dan mekanik. Tujuannya, untuk mensinergikan berbagai pengalaman praktis dan menghasilkan produk terbaik. Tak tanggung-tanggung, inovasi ini berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC).

“Dalam pengembangan alat ini, kami juga mempertimbangkan aspek ekonomi. Dengan adanya alat ini, pengguna diharapkan dapat mengurangi frekuensi pemeriksaan medis yang membutuhkan biaya tambahan. Alat ini didesain untuk memberikan kestabilan yang otomatis, sehingga jika pengguna berjalan miring, alat ini akan otomatis menyesuaikan untuk menjaga keseimbangan,” tambahnya.

Selain membantu mobilitas, alat ini juga dirancang untuk terapi, seperti digunakan untuk memperbaiki urat dan otot yang lemah. Dengan tambahan fitur terapi ini, pengguna tidak hanya mendapatkan bantuan berjalan, tetapi juga dapat menjalani pemulihan saat menggunakan alat tersebut. “Terapi ini dirancang agar pengguna dapat menggunakan alat bantu tersebut sekaligus menjalani pemulihan. Rencananya, alat ini akan dilengkapi dengan baterai yang lebih tahan lama,” tambahnya.

Angga dan tim juga ingin memproduksi alat ini secara massal dan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kesehatan. Dengan demikian, dapat membantu lebih banyak orang untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.  “Saat ini alatnya masih dalam proses pengembangan lebih lanjut. Semoga bisa membantu orang-orang yang membutuhkan alat bantu berjalan, seperti lansia atau mereka yang mengalami kelemahan kaki, agar dapat beraktivitas tanpa harus menggunakan tongkat,” harapnya. (div/mat)