Mahasiswa Ubaya Deteksi TBC Lewat Dahak
2 min readSURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), memiliki cara mengidentifikasi penyakit Tuberculosis (TBC). Caranya, . praktek pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) pada sputum atau dahak. Pada praktikum ini mahasiswa melakukan pemeriksaan pada dua sampel dahak, yaitu dahak pasien biasa yang disiapkan dari mahasiswa sendiri, dan dahak pasien TBC yang sudah disiapkan oleh laboran.

WAKIL Dekan I Fakultas Kedokteran Ubaya, dr Risma Ikawaty mengatakan, praktikum tersebut untuk kemampuan diagnosis microbakterium tuberculosis yang wajib dilakukan mahasiswa.
Selain itu, pemeriksaan BTA pada sputum merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap dokter, dengan mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan melakukan prosedur laboratorium yang penting, seperti keterampilan klinis pada blok respirasi.
“Setiap dokter harus mampu mandiri, melaksanakan sendiri pelaksanaan ini. Jadi, kalau misalnya dia dikirim internship maupun puskesmas dimanapun, bisa mendiagnosis sendiri,” kata dr Risma Ikawaty di Laboratorium Microbiologi Lantai II Fakultas Kedokteran UBAYA, Jumat (22/02/2019).
Risma menjelaskan, semula mahasiswa diberikan edukasi mengenai tindakan pengumpulan sputum. Sputum tersebut kemudian dioleskan di kaca persegi dan dilanjutkan tahap pewarnaan menggunakan methylen Blue 0.3 persen dan Carbol Fuchin 0. 3 persen. Dimana pengambilan sputum yang baik itu tidak tercampur air liur maupun darah.
“Langkah berikutnya, mahasiswa akan mengidentifikasi spesimen sputum yang berkualitas. Melalui tahap ini mahasiswa akan berlatih membuat dan membaca hasil sediaan apus dari sputum,” ujar Risma. Sementara, data World Health Organization (WHO), Indonesia menduduki peringkat ke-2 dunia jumlah penderita TBC yang banyak menyebabkan kematian. (ang)