14 Februari 2025

`

Korban Gempa Trauma, Dua Kecamatan Belum Dapat Bantuan

2 min read
Kondisi pengungsi di Desa Sipi, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM –  Hampir sebulan sejak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,2 SR di Provinsi Sulawesi Tengah,  masih ada dua kecamatan di Kabupaten Donggala, Sulteng yang sampai saat ini masih belum menerima bantuan.

 

HAL TERSEBUT diungkapkan Pendamping Relawan PMI asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, Amirul Yasin, Kamis (25/10/2018), saat tugas di Kecamatan Sirenja, Kabupaten  Donggala.

Relawan PMI Kab Malang mendirikan shelter atau rumah tumbu di Kecamatan Sirenja, Kab Donggala.

Menurut Yasin yang juga Kepala Seksi Pelayanan PMI Kabupaten Malang, sebenarnya ada 3 kecamatan yang belum mendapatkan bantuan. Namun satu kecamatan,  Kamis (25/10/2018) sudah mulai mendapat bantuan.  “Untuk dua kecamatan, yakni Dampelas dan Sojol, informasinya, bantuan memang belum bisa masuk secara maksimal. Kalau untuk Kecamatan Balesang Tanjung, hari ini bantuan sudah mulai masuk,” terang Amirul Yasin.

“Sebenarnya kami ingin berbuat banyak, namun terkendala keterbatasan personil maupun sarana dan prasarana. Namun demikian tetap akan kami upayakan untuk menembus daerah terdampak yang belum mendapatkan bantuan secara maksimal,” imbuh Yasin.

Menurut dia, kondisi para pengungsi terdampak gempa bumi dan tsunami saat ini di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, memprihatinkan. Kebanyakan mereka masih mengalami trauma, sehingga memilih tidur di luar rumah dengan terpal seadanya.
“Hampir semua warga di sini (Kecamatan Sirenja-red) mengalami trauma psikis. Mereka takut kembali ke rumahnya dan memilih tidur di tenda-tenda. Selain logistik makanan yang menjadi kebutuhan pokok, kebutuhan tenda dan peralatan tidur juga sangat tinggi, karena memang itu yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Yasin.

Melihat kondisi yang ada, PMI Pusat telah mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat pasien terdampak bencana. “Kesehatan masyarakat secara umum baik, belum ada penyakit seperti gatal atau diare pasca gempa. Untuk yang luka akibat terkena runtuhan bangunan, sudah dirawat di rumah sakit lapangan yang didirikan PMI Pusat di Kecamatan Sirenja,” bebernya.

Guna membantu para korban di Kabupaten  Donggala, PMI Kabupaten  Malang telah memberangkatkan sepuluh relawan untuk melakukan tugas kemanusiaan selama 15 hari sejak Sabtu (21/10/2018).

Sepuluh personil relawan yang diberangkatkan dari Lanud Abd Saleh terbagi dalam dua tim Shelter dan WASH (Water Sanitation and Hygiene). “Saat ini,  selain melakukan distribusi air bersih, teman-teman dari PMI Kabupaten  Malang telah membangun tiga unit rumah semi permanen atau rumah tumbu. Mereka juga ada yang melakukan pendampingan atau trauma healing kepada masyarakat terdampak. Alhamdulillah sambutan masyarakat sini bagus sekali,” ujar pria asal Gondanglegi, Kabupaten Malang ini.

Setelah bertugas menjalankan misi kemanusiaan selama 15 hari, relawan PMI Kabupaten  Malang, nantinya akan digantikan oleh relawan PMI dari Kediri dan Tulungagung. “Kita tidak full di sana satu bulan. Ada rolling per 15 hari. Relawan yang berangkat mendapatkan jaminan asuransi kecelakaan kerja dan kematian,” tegas Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprillijanto saat melepas  keberangkatan sepuluh relawan PMI Kabupaten Malang ke Sulteng, Sabtu malam (20/10/2018). (diy)