15 Desember 2024

`

Kemajuan Teknologi Informasi Jadi Ancaman

2 min read

MALANG, TABLOID JAWA TIMUR. COM – Kemajuan teknologi digital bak pisau bermata dua. Ada dampak positif dan negatif. Karena melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme makin besar.

 

Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di halaman Pendopo Agung.
Dandim 0818 Kabupaten Malang – Batu, Letkol (Inf) Ferry Muzzawad, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Wakil Bupati Malang HM. Sanusi menghadiri Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (21/05/2018).

 

Pengibaran bendera upacara harkitnas.
Pengibaran bendera upacara harkitnas di halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (21/05/2018).

Hal ini disampaikan Dandim 0818 Kabupaten Malang – Batu, Letkol (Inf) Ferry Muzzawad usai upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (21/05/2018).

Hadir dalam peringatan Harkitnas ke- 110 tersebut, Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol (PM) Laut Agus Musrichin, Kajari Malang, dan Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) Kabupaten Malang.

Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna memimpin upacara harkitnas.

Menurut Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol (Inf) Ferry Muzzawad, kemajuan teknologi adalah sebuah tantangan. “Karena melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme menjadi luas. Mereka mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya,” katanya.

“Karena itu,  dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional 2018, bersama – sama,  ayo kita tingkatkan sumber daya manusia generasi muda guna menyiapkan segala tantangan di masa akan datang,” tegas Ferry.

Dandim 0818 Malang-Batu juga menegaskan,  komitmen terhadap NKRI ini penting, mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. “Sebagai generasi penerus,  mari kita jaga keutuhan NKRI,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna mengatakan,  “Dulu kita bisa berhimpun dan menyatukan pikiran dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa, walau dengan keterbatasan akses pengetahuan dan teknologi informasi. Seharusnya,  sekarang kita juga harus lebih bisa. Sepikul berdua menjaga dunia yang serba digital ini agar menjadi wadah yang kondusif bagi perkembangan budi pekerti yang seimbang dengan pengetahuan dan keterampilan generasi penerus.”

Menurut bupati, harkitnas ke-110 tahun 2018 ini harus dimaknai sebagai pengembangan potensi individu dalam meraih kesempatan di era teknologi. “Ini harus dimaknai sebagai upaya penyadaran setiap individu masyarakat Indonesa dalam mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk peningkatan kapasitas diri,” pesannya. (diy)