Hujan Mulai Turun, Waspadai Cuaca Ekstrem
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Beberapa hari ini hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Timur. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menghimbau seluruh elemen masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan, 25 November sampai 2 Desember 2023.
TAUFIK Hermawan, Kepala BMKG Juanda, dalam keterangannya menjelaskan, sebagian besar wilayah di Jawa Timur sudah masuk masa pancaroba. “Sebagian wilayah lagi telah memasuki awal musim hujan,” katanya, Selasa (28/11/2023) siang.
Karena itu seluruh masyarakat di Jawa Timur diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Berdasarkan keterangan BMKG, cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi itu dipicu oleh beberapa hal. Pertama, hasil analisis udara di wilayah Jatim menunjukkan kondisi atmosfer yang labil dan cukup basah.
Kedua, diperkirakan terdapat gangguan atsmosfer yang melintasi wilayah Jawa Timur secara bergantian yaitu Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby dan gelombang Kelvin. Kondisi ini menyebabkan adanya peningkatan pertumbuhan awan cumulonimbus. “Peningkatan itu berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur,” ujar Taufik.
Karena itu, BMKG Juanda memperingatkan seluruh daerah di Jawa Timur agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem sampai 3 Desember 2023 nanti. Masyarakat juga diimbau selalu memantau informasi terkini secara berkala.
Di satu sisi Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Andang Kurniawan, juga membenarkan di Jawa Timur, khususnya Malang Raya akan mendapati cuaca ekstrem. Karena itu masyarakat perlu mewaspadai dan hati-hati dan tidak panik dengan curah hujan yang lebih tinggi, lebih deras, disertai petir dan angin kencang.
“Kemungkinan hujan sudah dapat turun kapan saja, tidak hanya di siang atau sore hari saja, karena saat ini baru memasuki awal musim hujan dan fase basah MJO,” kata Andang.
Andang menyebutkan, BMKG memang memberikan peringatan dini cuaca ekstrem sehingga diimbau masyarakat lebih hati-hati. Sebab hujan dengan intensitas tinggi berpotensi longsor atau banjir hidrometeorologi.
“Fenomena yang terjadi saat ini berbeda dengan Oktober atau November tahun sebelumnya. Karena kondisi lembab tinggi dan basah akan terus berlanjut sampai nanti berganti kemarau. Pada normalnya, akan terjadi pada April. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kondisi sesuai lingkungannya. Masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor atau banjir, diimbau hati-hati,” pesannya. (div/mat)