Gelar Orasi Kebangsaan, KNPI Kutuk Terorisme
2 min readMALANG, TABLOID JAWA TIMUR.COM – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Malang, Jawa Timur mengecam keras aksi teror yang mengatasnamakan agama di Surabaya. Bahkan, ratusan pemuda yang bergabung dalam KNPI menggelar orasi kebangsaan di perempatan Kepanjen, Selasa (15/05/2018).

MENURUT koordinator aksi, Fais Wildan, aksi tersebut bentuk solidaritas dan doa bersama untuk yang terkena aksi terorisme di Surabaya.. “Ini adalah bentuk kepedulian atau aksi solidaritas bagi saudara kita yang terkena aksi terorisme Surabaya. Kami dari KNPI Kabupaten Malang mengecam, bahkan mengutuk keras aksi teror yang mengatasnamakan agama,” katanya.
Sekretaris KNPI Kabupaten Malang ini menambahkan, dengan orasi kebangsaan yang digalangnya ini, menurut Fais Wildan adalah upaya menunjukan bahwa pemuda di Kabupaten Malang tidak takut dengan segala bentuk teror.
“Kita nyatakan bahwa kita tidak takut dengan terorisme, namun kita juga tidak boleh menjadi paranoid. Lewat aksi ini kita tunjukan bahwa masyarakat Kabupaten Malang, khususnya para pemuda dan pemudi, siap menjaga keutuhan NKRI,” tegas Wildan

Menurut Wildan, ada beberapa organisasi kepemudaan yang bernaung di KNPI yang ikut serta dalam aksi orasi kebangsaaan ini. “Ada dari Pemuda Pancasila, Ansor, Fatayat, Pemuda Muhamadiyah, HMI, FKPPI dan yang lain,” ungkap pria berkacamata ini.
Dalam orasi kebangsaan KNPI Kabupaten Malang ini, Priyo ‘Bogank’ Sudibyo, Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Malang menyatakan, NKRI dan Pancasila bagi para pemuda dan pemudi bangsa Indonesia adalah harga mati. “Adalah kewajiban kita sebagai penerus bangsa untuk menjaga NKRI dan Pancasila. Itu tidak bisa ditawar lagi,” teriak Bogank dalam orasinya.
“Dan tidak ada satu pun agama yang mengajarkan terorisme,” tegasnya.
Ratusan peserta aksi memulai aksinya dari Sekretariat KNPI menuju perempatan Kepanjen. Selain melakukan orasi kebangsaan, para peserta juga memberikan bunga kepada para pengguna jalan yang melintas sebagai simbol perdamaian. Aksi solidaritas dan keprihatinan bersama ditutup dengan penandatanganan deklarasi, menolak segala bentuk aksi teror, dan doa bersama. (diy)