19 Mei 2025

`

Ardan Ingin Bawa Pelayanan Kesehatan Kota Malang Seperti Penang

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Bakal Calon Wali Kota Malang, Jawa Timur, Ardantya Syahreza, ingin Kota Malang bisa seperti Penang, Malaysia dalam layanan kesehatan. Rumah sakit harus berpikir ekspansi pasien, mengenal wisata medis, mengembangkan layanan unggulan di rumah sakit, sehingga orang tidak perlu berobat ke luar negeri.

 

Bakal Calon Wali Kota Malang, Jawa Timur, Ardantya Syahreza, bersama para wartawan saat berkunjung ke kantor PWI Malang Raya, di Dinoyo, Kota Malang, Senin (10/06/2024).

 

HAL INI ia sampaikan berkunjung ke kantor PWI Malang Raya, di Dinoyo, Kota Malang, Senin (10/06/2024). Setelah ditunjuk Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, sebagai Ketua Malang Health Tourism, Ardan —sapaan akrabnya— sudah bisa melakukan percepatan layanan rumah sakit. Setidaknya sudah ada lima rumah sakit yang tersertifikasi health tourism.

Bakal Calon Wali Kota Malang, Jawa Timur, Ardantya Syahreza, menunjukkan jaket PWI Malang saat berkunjung ke kantor PWI Malang Raya, di Dinoyo, Kota Malang, Senin (10/06/2024).

“Health tourism itu, rumah sakit berpikir ekspansi pasien, mengenal wisata medis, mengembangkan layanan unggulan di RS Kota Malang dengan kebugaran,” katanya.

Pria kelahiran Jakarta, 20 Desember 1976 ini, menjelaskan, kota-kota yang di pilih sebagai kota health tourism, memang diupayakan agar bisa menjadi seperti Pulau Penang di Malaysia. “Saat ini layanan kesehatan di Penang jadi rujukan warga Jatim juga untuk berobat,” katanya.

“Di sana, meski gedung tidak bagus-bagus amat, di depan (lobi), pasien sudah diterima, gak menunggu terlalu lama, bisa ketemu dokter dengan diskusi yang baik. Harga lebih terjangkau daripada Indonesia,” imbuhsnya.

Menurut Ardan, soal harga juga jadi pekerjaan rumah. Solusi untuk obat misalnya, harus dengan harga terjangkau. Hal ini butuh intervensi pemerintah pusat, termasuk alat kesehatan import diupayakan agar tidak terlalu mahal. “Untuk lokal Malang, tugas saya mengkondisikan direktur RS untuk mengembangkan layanan unggulan yang banyak. Di Malang banyak dokter jago, tapi harus ada layanan unggulan yang jadi center,” tegas Founder dan Komisioner PT Medika Integrasi Persada Indonesia ini.

Selanjutnya, sebagai kota health tourism, dunia medis di Kota Malang tidak hanya untuk orang sakit. Tapi orang sehat bisa healing, seperti yoga, lari, dan sebagainya, karena Malang itu sehat dan dingin. “Tentu harus bekerjasama dengan pariwisata. Semua itu juga butuh dukungan pusat dengan promo ke luar negeri, dengan KBRI. Yang pasti kita ingin menahan orang tidak perlu berobat ke luar negeri dan orang sehat bisa healing ke Kota Malang,” urainya.

Ia tertarik ke dunia politik dan maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Malang karena menilai ada peluang dan keinginan. Pada Juni 2023, ia mulai polling dan melihat masyarakat Kota Malang ingin wajah baru, muda, tidak korupsi. “Agustus 2023 saya sudah sowan Pak Peni Suparto. Pak Peni berkelakar, saya boleh lo jadi wakil sampean,” akunya.

Lalu pada September 2023, sempat membuat KTA PDI-P di Jakarta Selatan. Lalu aktif di relawan Jokowi. Ketika Kaesang jadi Ketua PSI, ia undur diri dari PDIP ke PSI lalu aktif sebagai relawan Prabowo-Gibran. “Lalu muncul baliho Prabowo Gibran dan foto saya sebagai Bakal Calon Wali Kota Malang. Itu ada pada Januari dan Februari 2024. Ternyata tidak ada penolakan. Aspirasi masyarakat untuk sosok baru ternyata real,” tegasnya.

Sebagai anak baru, ia juga sudah sowan ke sejumlah tokoh. Kemudian mendaftar ke semua partai yang ada desk pilkada. “Kota Malang punya kesempatan lebih baik daripada sekarang. Kita lihat Solo dan daerah dengan pemimpin muda. Sebagai Arek Malang yang pulang lagi, saya ingin berkontribusi,” ujarnya sembari menjelaskan sejumlah pemikiran tentang pendidikan, kesehatan, dan investasi. (bri/mat)