13 Februari 2025

`

10 Kecamatan Ini Produksi 9,8 Juta Kwintal Pisang

2 min read
“Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, produksi pisang di Kabupaten Malang hingga triwulan keempat, mencapai 9.880.196 kwintal, dengan produksi terbesar berada di Kecamatan Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Tajinan, Donomulyo, Turen, Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, dan Kecamatan Bantur.”

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Potensi pisang di Kabupaten Malang, Jawa Timur, cukup besar. Menurut data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, hingga triwulan keempat 2021, produksinya mencapai 9.880.196 kwintal, menyebar di 10 kecamatan, meliputi Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Tajinan, Donomulyo, Turen, Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, dan Kecamatan Bantur. 

 

Bupati Malang, HM Sanusi, saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) “Proyek Komoditas Pisang Terintegrasi Industri Pengolahannya di Provinsi Jawa Timur” di Hotel Grand Mercure, Malang, Kamis (08/09/2022) siang.

 

HAL INI disampaikan Bupati Malang, HM Sanusi,  saat menghadiri  Focus Group Discussion (FGD)  “Proyek Komoditas Pisang Terintegrasi Industri Pengolahannya di Provinsi Jawa Timur” di Hotel Grand Mercure,  Malang, Kamis (08/09/2022) siang.

“Jadi, sejak kunjungan Bapak Presiden (Joko Widodo)  bersama Ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) April 2021 ke Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, komoditas pisang di Kabupaten Malang menjadi semakin dikenal secara luas. Kunjungan tersebut untuk meninjau salah satu potensi pisang unggulan dengan produktivitas tinggi, dan beratnya mencapai 55 – 70 kg per tandan. Pisang ini dikenal dengan sebutan Pisang Sang Mulyo,” katanya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada April 2021 lalu meninjau potensi pisang di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. (ist)

Sanusi berharap, melalui penyusunan peta peluang investasi proyek prioritas strategis tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Malang sangat optimis potensi besar pisang dapat menjadi komoditas pertanian yang produktif dengan pengelolaan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Bahkan dapat menjadi komoditas unggulan dan  menembus pasar internasional.

“Saya berharap FGD ini dapat dimanfaatkan maksimal sebagai wadah koordinasi, sekaligus sebagai sarana untuk memperoleh data dan informasi terkait aspek pasar dan investasi, aspek hukum dan kelembagaan, serta aspek teknis, untuk menyukseskan pengembangan investasi proyek komoditas pisang terintegrasi industri pengolahannya di Provinsi Jatim,” harap Bupati Malang.

Mantan Wakil Bupati Malang ini menjelaskan, pengembangan komoditas pisang dalam peluang investasi proyek prioritas strategis 2022 merupakan langkah tepat yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang.

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang 2021 – 2024, pada misi kelima adalah memperluas pemanfaatan potensi lingkungan hidup, pariwisata, seni budaya, industri kreatif, dan investasi pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi dan industri yang kondusif guna menjamin keberlangsungan usaha ekonomi ,” jelasnya.

“Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, produksi pisang di Kabupaten Malang hingga triwulan keempat, mencapai 9.880.196 kwintal, dengan produksi terbesar berada di Kecamatan Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Tajinan, Donomulyo, Turen, Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, dan Kecamatan Bantur,” imbuhnya.  (iko/mat)