Rakyat Malang Persembahkan Keris Pusoko Projo Untuk Pemerintah Indonesia
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejak merdeka, 17 Agustus 1945 hingga sekarang, Pemerintah Indonesia belum mempunyai keris pusaka (pusoko projo). Kalaupun ada, itu hanya milik perorangan. Misalnya, milik Bung Karno Sang Proklamator. Sebagai bentuk kepedulian, sejumlah budayawan di Malang, Jawa Timur, membuat keris pusaka untuk Pemerintah Indonesia. Namanya, Garudha Nuswantara.


PROSES pembuatannya saat ini masih berlangsung di Besalen Condroaji Singosari, Jl. Tumapel No 67, Kelurahan Pagentan RT 6/RW 7, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Ada beberapa tahapan yang harus kami lalui untuk membuat keris pusaka (pusoko projo) ini,” kata Zaenal Fanani, empu yang membuat keris, Sabtu (24/12/2022) siang.

Empu Fanani menjelaskan, ide awal membuat keris pusoko projo untuk Pemerintah Indonesia ini ketika dia punya gagasan untuk membuat duplikat keris Empu Gandring sebagai koleksi Museum Singhasari yang berada di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar 5 Km dari Jalan Raya Malang – Surabaya.
Namun ketika Empu Fanani mengundang sejumlah paran poro (para tetua/ahli kebatinan) dan menyampaikannya idenya itu, muncul beberapa pendapat. Di satu sisi, ide membuat duplikat keris Empu Gandring ini bagus, apalagi untuk koleksi museum. Namun di sisi lain ada yang berpendapat, “Mengapa tidak membuat pusoko projo untuk Pemerintah Indonesia sekalian. Karena sejak Indonesia merdeka sampai sekarang (77 tahun), Pemerintah Indonesia belum punya pusoko projo.”
Rupanya pendapat terakhir ini diterima semua pihak. Apalagi ada paran poro yang sempat bermimpi ditemui Presiden RI, Joko Widodo. Dalam mimpinya itu, para poro ini dimintai tolong untuk mencarikan keris pusaka dari daerah Singosari. Sedangkan paran poro lainnya juga bermimpi ditemui Joko Widodo, disuruh membantu (membuat keris pusaka ini).
“Berangkat dari situlah akhirnya kita sepakati membuat keris pusoko projo untuk Pemerintah Indonesia. Jadi, keris ini bukan untuk presiden, tapi untuk Pemerintah Indonesia. Jadi, siapa pun presidennya, keris ini tetap untuk pemerintah. Bukan untuk pribadi presiden. Keris pusoko projo ini adalah persembahan rakyat Malang Raya khususnya, dan rakyat Jawa Timur pada umumnya, untuk Pemerintah Indonesia,” kata salah seorang paran poro yang terlibat dalam pembuatan keris ini, Gagah Suasawan.

Bupati Malang, HM Sanusi bersama Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, pun sempat menghadiri Gelar Yasa Gegaman Keris Pusaka Garudha Nuswantara di Besalen Condroaji Singosari, Jl. Tumapel, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (19/12/2022) siang.
Demikian pula Wali Kota Malang, Sutiaji, sebelumnya juga sudah menyaksikan proses pembuatan keris pusaka ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap program ini. (mak/mat)