28 Maret 2025

`

JSP 17, Mendaki dan Belajar Sejarah Peninggalan Leluhur di Gunung Penanggungan

2 min read

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Komunitas Jelajah Situs Pawitra (JSP) akan menyelenggarakan jelajah situs ke- 17 (JSP 17). Pendakian sekaligus belajar sejarah peninggalan leluhur di Gunung Penanggungan (Pawitra – Gunung Suci), akan dilaksanakan Sabtu-Minggu (4-5/02/2023). Peserta dibatasi 150 orang, diberangkatkan dari Balai Dusun Genting, Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Tim Komunitas Jelajah Situs Pawitra (JSP) survei lokasi jelang jelajah situs ke-17 (JSP 17) di Gunung Penanggungan (Pawitra – Gunung Suci), Sabtu-Minggu (4-5/02/2023).

 

Tim Komunitas Jelajah Situs Pawitra (JSP) bersih-bersih jalur dan area camping jelang jelajah situs ke-17 (JSP 17) di Gunung Penanggungan (Pawitra – Gunung Suci), Sabtu-Minggu (4-5/02/2023).

SEPERTI kegiatan JSP sebelumnya, pada malam hari setelah peserta sampai di lokasi camping, diselenggarakan jagong budaya. Kali ini bertema “Menyibak Misteri Istana Wotanmas Jedong” dengan narasumber dosen/sejarawan, Drs. Ismail Lutfi,  MA.

Prasasti 1245 Genting.

Menariknya, kegiatan ini bisa diikuti mulai anak-anak sampai manula. Karena medan yang bakal dilalui meski di hutan dan naik turun, tapi tetap aman. Panitia sudah melakukan survei lokasi beberapa kali. Membenahi dan mengepras tanaman liar yang menghalangi jalur. “Bahkan memotong batang dan pohon yang tumbang akibat hujan angin yang terjadi baru-baru ini. Sehingga peserta aman dan nyaman,” tutur Muhammad Fahmi, Ketua Umum Komunitas JSP, Selasa (24/01/2023).

Candi Umpak Wolu.

Sementara itu, Bayu Sukma yang dipercaya sebagai Ketua Panitia Pelaksana, berharap seluruh peserta bisa mengikuti seluruh penjelajahan yang sudah dirancang panitia. Karena kegiatan ini selain mendaki juga belajar sejarah langsung di maha karya nenek moyang. “Selain itu dapat bonus foto menarik dengan pemandangan yang indah. Dan yang penting oleh-oleh jelajah diceritakan ke anak cucu, bahwa di Penanggungan banyak peninggalan sejarah,” jelasnya.

Rencananya, dari titik kumpul, peserta akan berjalan menuju Situs Prasasti Genting, berlanjut ke Makam Mbah Wiyut, Candi Umpak Wolu, Candi Lopster, Candi Penanggungan, Reruntuhan Candi, Candi Merak, Candi Lemari, Candi Yudha, Candi Pendawa, Candi Naga 1 dan Watu Kapal.

Untuk camping  peserta dan jagong budaya, sudah disediakan di Candi Umpak Wolu. Diperkirakan cukup untuk 40 tenda. Area camping itu sudah dibersihkan oleh tim surlok yang dipimpin Pembina JSP, Sanan Surya Sindhu Pati.

Menurut pria yang akrab dipanggil Kang Sindhu, semua jalur menuju situs sudah lumayan. Bersahabat,  namun tetap berhati-hati. Apalagi di musim hujan seperti sekarang ini. “Karena itu peserta wajib membawa perlengkapan pendakian dan air 3 botol besar untuk bekal, mengingat di atas tidak ada sumber air,” jelas Kang Sindhu, mengingatkan peserta. (adi/mat)