`

IBU Malang Kirim Mahasiswa Mengajar ke Thailand

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – IKIP Budi Utomo (IBU) Malang menyeleksi mahasiswanya untuk magang mengajar di Yayasan Lukmanulhakeem, Yade, Thailand. Magang mengajar itu, bagian dari kerjasama IBU dengan Yayasan tersebut.

 

Para peserta mahasiswa IBU, saat menjalani seleksi untuk magang kerja ke Thailand.

 

REKTOR IBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko menjelaskan, bentuk kerjasama itu dengan pengiriman mahasiswa, setelah melalui tahapan seleksi. Pengiriman mahasiswa, dilakukan setiap bulan secara bergantian, selama satu tahun.

“Mahasiswa yang dikirim, ditugaskan untuk mengajar bahasa Indonesia dan mengaji atau membaca Al-Quran. Kami diminta mengirim mahasiswa ke Thailand tiap bulan empat orang selama setahun,” tutur Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko, Jumat (04/01/2019).

Seleksi itu, lanjut Rektor selain membaca Al-Qur’an, mahasiswa magang harus mampu mengajar, bisa bahasa Inggris dan lainnya.

“Tes utamanya, adalah membaca Al-Quran, teknik mengajar dan bahasa Inggris,” lanjut Rektor, yang juga Ketua FORKI Kota Malang ini.

Selama dua hari seleksi, Kamis – Jumat (3-4/01/2019). Animo mahasiswa IBU mengikuti program mengajar di Thailand, cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mencapai 44 mahasiswa dari semua prodi. Nantinya, akan diambil 4 orang yang lolos, dan diberangkatkan ke Tailand.

“Padahal, tiap bulannya hanya diberangkatkan empat orang. Karena itu, seleksinya sangat ketat. Yang belum lolos, bisa mengikuti seleksi di kesempatan berikutnya,” imbuh Rektor.

Nantinya, mahasiswa yang lolos dan diberangkatkan ke Thailand itu, mendapat akan reward khusus. Itu dikarenakan, magang mengajar satu bulan di Thailand, bisa dikonversikan ke mata kuliah wajib.

“Mereka bisa memilih dikonversikan ke nilai Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau praktik mengajar. Bahkan, bisa dikonversi ke Pengabdian Masyarakat Berbasis Pendidikan (PMBP) yang dukung disebut KKN (kuliah kerja nyata),” tutur Kepala Biro Kerjasama dan Humas IBU Malang, Dr Rochsun MKes.

Mahasiswa peserta seleksi, terlihat sangat antusias. Hal itu tampak dari peserta, Anggun Yulan Prastika, Eka Agmalia, Ida Lailatul Ulyah dan Hermin Kustianingsih. Mereka semua dari jurusan Bahasa Indonesia. Tentunya, mereka berharap bisa lolos tes seleksi.

“Karena kami ingin mengamalkan ilmu saat menjadi guru. Selain itu, kami ingin menimba ilmu di sana yang disini tak bisa kami peroleh,” tutur Eka Agmalia, penerima beasiswa Bidik Misi, yang diamini peserta lainnya. (ide)