Warga Tembalangan Gotong Royong Bangun Jalan Tembus
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Warga Tembalangan RT 04/RW 02, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, gotong royong memperbaiki jalan umum, penghubung antara Tembalangan ke Mbetek, Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 17, Kota Malang, Minggu (19/06/2022) pagi.


KERJA bakti yang berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WIB ini dikerjakan dengan antusias oleh warga. Para laki-laki kompak mengerjakan pekerjaan fisik, tidak ada perbedaan antara warga berpangkat dan masyarakat biasa. Sedangkan kaum perempuan pun tak mau kalah. Mereka bersama- sama memasak untuk keperluan makan para warga yang kerja bakti.
Wawan, Sekretaris RT 04/RW 02, menjelaskan, kerja bakti ini lanjutan dari yang dilakukan dua minggu yang lalu. “Kerja bakti itu sebagai wujud dukungan warga terhadap program jalan tembusan, penghubung ke Jalan Mayjen Panjaitan Gg. 17 Fungsinya sangat vital, sebagai jalan alternatif, tembusan pengendara roda dua di kala jalan di sekitar Jl. Soekarno Hatta padat,” terangnya di sela-sela kerja bakti.

Sumawan, mewakili Ketua RT 04 Tatong, mengucapkan terima kasih atas kepedulian serta antusias masyarakat bergotong royong. “Kita berharap kelompokan tersebut tetap berlanjut sampai kapan pun. Karena di desa ini tradisi seperti ini sudah ada mulai dulu. Kerukunan dan gotong royong dijunjung tinggi setiap warganya,” terangnya.
Sedangkan Bang Joe, Sekretaris RW 02 juga sangat mengapresiasi gotong royong ini. “Kami melihat hal ini sangat positif. Kerja sama dan gotong-royong antar warga menjadi budaya yang menyatukan dan memperkuat silaturahmi. Ketika PPKM covid sudah mulai direnggangkan, kemudian ada wacana dari warga untuk kerja bakti, warga pun sangat antusias mengerjakannya,” urainya.
Tentang dana pembangunan jalan, tidak menunggu dari pemerintah. Dananya didapat dari kas RT dan swadaya masyarakat. “Kita memang sudah mengajukan dana pembangunan jalan ini melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Tapi dananya belum turun,” katanya.
Padahal jalan ini makin lama makin rusak. Akhirnya warga sepakat swadaya untuk membangun jalan yang volumenya 120 meter persegi, menghabiskan 107 sak semen, 13 pick up pasir, dan 11 pick up koral. “Bilamana dana dari pemerintah turun, pasti kita gunakan untuk proyek selanjutnya yang ada di sini,” jelas Bang Joe. (div/mat)