1 Juli 2025

`

ITS – UTM Sepakat Kembangkan Potensi Alam Madura

3 min read

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama mengembangkan potensi alam yang dimiliki pulau Madura. Pengembangan bersama kedua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bidang riset dan inovasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Kamis (10/09/2020) di Gedung Rektorat ITS.

 

 

ITS dan UTM usai penandatanganan kerjasama.

KERJASAMA kedua pihak ini disambut positif Rektor ITS,  Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, MEng. “Dengan begini ITS dapat bekerjasama dengan UTM dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” terangnya, Kamis (10/09/2020).

Baik ITS maupun UTM berharap agar MoU ini dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin. Selain itu, MoU ini juga diharap dapat membantu mensejahterakan masyarakat dan mengembangkan potensi yang ada di Pulau Madura. “Saya berharap kerjasama ini dapat menjadi hal yang positif untuk ITS maupun UTM,” jelas Ashari yang juga Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.

Sementara Rektor UTM, Dr. Drs.  Ec. H. Muh Syarif, Msi,  dalam sambutannya mengatakan, UTM telah memiliki beberapa penelitian dan inovasi. Namun hal tersebut masih diiringi dengan beberapa kendala. Di antaranya adalah kurangnya kemampuan dalam bidang teknik untuk membuat sebuah teknologi yang dapat bermanfaat bagi Pulau Madura. “Oleh karena itu, kami mengajak ITS bekerjasama di bidang teknologi untuk membantu pengembangan potensi alam di Pulau Madura,” ungkapnya.

Wakil Rektor I UTM Bidang Akademik, Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan, SH, MS, menjelaskan, seluruh kegiatan akademik UTM difokuskan pada pengembangan potensi alam yang dimiliki Pulau Madura. Hal ini membuat UTM ingin melakukan kerjasama dengan ITS guna memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat. Dari kerja sama tersebut, diharapkan inovasi yang dilakukan kedua pihak dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat Madura dan mendongkrak prestasi ITS di kancah nasional maupun internasional.

ITS sendiri memiliki sebuah penelitian yang dinilai sesuai dengan potensi yang dimiliki Pulau Madura, yaitu pembuatan baterai lithium dari garam rakyat yang dibuat oleh Departemen Fisika ITS. Penelitian yang telah didanai oleh beberapa lembaga,  seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini,  dirasa cocok dengan kondisi Pulau Madura sebagai penghasil garam.

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Pertanian UTM, Ir. Slamet Subari, MS, mengajukan beberapa permasalahan yang dihadapi  Pulau Madura. Pertama,  penelitian pada tanaman jagung yang dilakukan UTM. Meskipun terbilang sukses, namun dalam pengaplikasiannya di lapangan, Pulau Madura memiliki kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dikarenakan banyak masyarakat Madura yang memilih merantau ke luar pulau. “Saya harap ITS memiliki sebuah teknologi tepat guna yang dapat menggantikan peran SDM yang semakin berkurang,” terangnya.

Slamet menjelaskan, garam menjadi permasalahan selanjutnya. Saat ini UTM belum menemukan SDM yang dapat menurunkan satu atau sebagian dari pohon industri yang merupakan pengembangan dari kelanjutan garam tersebut. Hal tersebut membuat harga garam yang diterima petani selama ini masih terlalu murah. Hal ini dinilai kurang meningkatkan kesejahteraan petani garam. UTM berharap agar ITS memiliki sebuah inovasi yang dapat membantu petani garam memilih opsi lain untuk keberlanjutan garamnya.

Tidak hanya hal-hal tersebut, ada juga beberapa tawaran yang diajukan UTM untuk ITS sebagai keberlanjutan dari MoU ini. Di antaranya, penelitian tentang daun kelor, adanya pertukaran mahasiswa ITS dengan mahasiswa UTM, membuat garam modifikasi, dan pertukaran dosen ITS dengan UTM.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati, ST,  MSc, Eng, PhD, mengatakan, kelanjutan kerjasama ini dapat dibicarakan lebih lanjut dengan beberapa pusat penelitian yang ada di ITS.

Di sisi lain,  Rektor ITS, Ashari juga menyimpulkan bahwa banyaknya kecocokan pada beberapa bidang antara UTM dan ITS memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. (ang/mat)