1 Juli 2025

`

Tak Masuk PTN Impian! Jangan Putus Asa

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pengumuman Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) baru saja dirilis pada 20 Juni 2023 lalu. Banyak yang bersyukur lantaran berhasil diterima. Namun banyak juga yang terpuruk karena gagal masuk di kampus impian. 

 

Dr. Iswinarti, M.Si.

MENANGGAPI hal itu, Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Dr. Iswinarti, M.Si, menjelaskan, banyak calon mahasiswa yang terpukul lantaran mimpinya masuk perguruan tinggi impian tidak terwujud. Mereka bisa mengalami stres atau bahkan depresi yang berat.

“Ketika seseorang terlanjur stres karena tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri, support system dari keluarga dan teman harus muncul. Hal ini mampu mendukung orang tersebut agar mereduksi penyesalan yang sedang mereka alami,” pesannya.

Dosen yang akrab disapa Iswinarti ini menambahkan, individu yang mengalami stress harus diajak untuk melihat realita yang ada pada saat ini. Biasanya, ketika seseorang bercita-cita tinggi, mereka akan banyak membayangkan kemungkinan-kemungkinan saat sukses nanti.

“Pada dasarnya bercita-cita setinggi mungkin itu suatu keharusan bagi setiap individu. Akan tetapi juga harus diimbangi dengan kemampuan melihat realita serta apa yang mereka miliki pada saat itu. Sehingga nanti, ketika cita-citanya tidak tercapai, mereka bisa mengendalikan diri,” tambahnya.

Iswinarti menambahkan, ketika sudah berniat mengikuti ujian, pada saat yang sama mereka juga harus siap dengan dua kemungkinan. Diterima atau ditolak. Jika berhasil, patut disyukuri. “Namun jika gagal, nilai yang harus ditanamkan adalah kampus tersebut memang bukan jalan mereka, diabrengi dengan keyakinan bahwa mungkin ada jalan lain yang sudah disediakan dan lebih baik,” jelasnya.

Misalnya, ketika memang ditakdirkan untuk memasuki perguruan tinggi swasta, mereka tidak harus berkecil hati. “Karena nantinya, berdasarkan pengalaman-pengalaman yang mereka lalui, mereka akan menyadari bahwa dari sekian banyak proses, ini merupakan pilihan terbaik untuk diri mereka masing-masing,” tambahnya.

Ketika seseorang pada awalnya telah menyiapkan diri berusaha, bertawakal, dan menyadari bahwa kegagalan itu pasti ada, mereka dapat belajar menerima keadaan dan menghindari keterpurukan. “Kita harus mampu menyediakan pilihan kedua dari keinginan kita. Sehingga saat rencana pertama tidak tercapai, kita masih bisa mengusahakan yang kedua. Pun dengan jalan-jalan yang bisa diambil nantinya,” pesannya. (div/mat)