1 Juli 2025

`

SRPB Jatim Ajari Relawan Operasikan Mosipena

2 min read

SIDOARJO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah relawan mengikuti  pelatihan  cara mengoperasikan  Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (mosipena) yang diselenggarakan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim, di  Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Jalan S Parman, Waru, Sidoarjo, Minggu (16/01/2022).

Para relawan mengikuti pelatihan cara mengoperasikan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (mosipena) yang diselenggarakan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim, di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Jalan S Parman, Waru, Sidoarjo, Minggu (16/01/2022).
Salah seorang instruktur menjelaskan materi kepada para relawan yang mengikuti pelatihan di dalam ruangan.

ASLICHATUL Insiyah, Fasilitator SPAB yang juga pengurus SRPB Jatim, menjelaskan, pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kemampuan para anggota organisasi mitra SRPB, terutama dalam pengoperasian mosipena. “Diharapkan mereka bisa ikut berperan aktif dalam kegiatan mosipena. Sebab, belajar penanggulangan bencana itu tidak ada habisnya. Salah satunya dengan mempelajari mosipena yang masuk dalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),” katanya.

Azelin —panggilan Aslichatul Insiyah—-  menambahkan, pelatihan mosipena ini masuk dalam acara Arisan Ilmu Nol Rupiah jilid-38. Arisan ilmu kali ini juga merupakan yang pertama digelar di tahun 2022.  Sekitar 50 peserta sebelumnya mendapatkan pembekalan materi oleh narasumber dari SRPB Jatim. Kemudian, mereka diajak praktik mengoperasikan mosipena, termasuk bagaimana menyalakan genset, mengoperasikan videotron, serta mengatur perpustakaan.
Salah seorang instruktur menjelaskan cara kerja genset dan peralatan lain yang ada di Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (mosipena) kepada para relawan mengikuti pelatihan.

Menurut Azelin, sejak 2021, SRPB Jatim dipercaya oleh BPBD Jatim untuk menangani pelatihan di 13 kabupaten/kota. “Kami mengedukasi masyarakat lewat SPAB dan mosipena,” katanya.

Sementara, Andreas Eko Muljanto dan Erfan Alif alias Erick sebagai narasumber, menjelaskan soal teknis mengoperasikan mosipena, termasuk cara menggunakan berbagai tools atau peralatan yang ada. “Mobil ini satu-satunya di Indonesia dan sangat bermanfaat bagi relawan untuk mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan,” kata Leo, panggilan Andreas Eko Muljanto.
Sedangkan Erfan Alif mengungkapkan, untuk mengoperasikan mosipena  dibutuhkan 4-5 orang operator. “Fasilitatornya juga harus punya kajian risiko, SOP menghadapi berbagai ancaman bencana, dan sebagainya. Operatornya juga harus multitasking mengoperasikannya,” jelasnya.
Koordinator SRPB Jatim,  Dian Harmuningsih menyambut baik pelatihan ini. Menurutnya, mosipena bisa menjadi alat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. “Dan itu harus diajarkan oleh relawan secara terus-menerus,” katanya. (bri/mat)