Rayakan HUT Kota Malang, 33 Tumpeng Diarak 1.900 Orang
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebagai rangkaian perayaan HUT ke-109 Kota Malang, Jawa Timur, Pemkot Malang menggelar pawai 33 tumpeng yang diikuti 1.900 peserta. Acara dibuka Wali Kota Malang, Sutiaji, Sabtu (13/05/2023).
RIBUAN tumpeng itu dikirab, melintasi kawasan Kayutangan, finish di Balai Kota Malang, kemudian dinikmati bersama- sama seluruh masyarakat selepas acara.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, mengatakan, pawai tumpeng pada awalnya ingin dibarengkan dengan upacara HUT ke-109 Kota Malang, 1 April 2023. Namun karena tidak memungkinkan, baru bisa digelar Sabtu (13/05/2023). “Pesertanya adalah semua perangkat daerah, termasuk BUMD hingga perbankan. Masing- masing perangkat daerah mengerahkan kontingennya dengan total kirab tumpeng sebanyak 1.900 tumpeng,” ujarnya.
Baihaqi menambahkan, sebanyak 1.900 tumpeng itu merupakan tumpeng ukuran personal. Sehingga ada 1.900 orang yang membawa tumpeng tersebut. Selain tumpeng berukuran personal, juga ada puluhan tumpeng berukuran besar yang berasal dari seluruh perangkat daerah di Pemkot Malang. “Selepas pawai tumpeng, tumpeng tersebut dimakan bersama- sama masyarakat Kota Malang,” tandas Baihaqi.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, acara ini merupakan tetenger HUT Kota Malang yang ke- 109 tahun. “Capaian usia tersebut merupakan berkat kasih sayang Tuhan. Sebagai bentuk rasa syukur, Pemkot Malang menggelar tumpengan. “Tumpeng ini diarak, sebagai simbol menuju satu tujuan, ialah Allah SWT,” ungkapnya.
Tumpeng ini kemudian disantap bersama-sama, tanpa ada batasan antara pejabat dan masyarakat. Ini menandakan Malang bukan milik pejabat, dan Kota Malang juga bukan milik pemerintah. Namun milik bersama. “Maka kita jaga bersama kerukunan. Ada kurangnya dalam pembangunan, saya sebagai wali kota mempersilahkan warga urun rembug untuk kemajuan bersama,” jelas Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, agenda ini akan digelar rutin sebagai event tetap Pemerintah Kota Malang. “Terahir saya minta maaf karena mengganggu kenyamanan warga yang berkendara,” ujarnya. (div/mat)