14 Mei 2024

`

Prodi Kehutanan UMM Raih Akreditasi Baik Sekali

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Upaya maksimal serta jalinan kerja sama yang baik akhirnya mengantarkan Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, meraih akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Perubahan akreditasi ini tercantum dalam sertifikat akreditasi yang dikeluarkan Selasa (03/08/2021) lalu.

 

Mahasiswa Prodi Kehutanan UMM melakukan koordinasi hasil penelitian identitas jenis pohon.

 

Mahasiswa Prodi Kehutanan UMM melakukan penelitian terhadap pohon langka.

KEPALA Prodi Kehutanan UMM, Dr. Ir. Joko Triwanto, M.P., mengatakan, raihan tersebut dapat dicapai berkat kerjasama dari berbagai pihak. Tidak hanya dari prodi, tapi juga dari berbagai unit kampus dan tim pendamping. “Prodi Kehutanan UMM berhasil meraih akreditasi Baik Sekali setelah memenuhi sembilan kriteria dari BAN-PT. Penilaian ini dilihat dari progres tiga tahun sebelum pengajuan. Jadi capaian akreditasi tersebut merupakah hal yang patut disyukuri pada masa-masa sulit seperti ini,” katanya, belum lama ini.

Lebih lanjut Joko menjelaskan, Prodi Kehutanan merupakan satu-satunya prodi di UMM yang mengajukan sembilan kriteria akreditasi kepada BAN-PT. Kesembilan kriteria tersebut meliputi pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sarana dan prasarana. Kemudian ada pula penggunaan biaya perkuliahan, jalinan kerjasama dengan pihak luar, bentuk kerjasama, dan bagaimana proses kerjasama berjalan.

Mahasiswa Prodi Kehutanan UMM menempelkan identitas jenis pohon yang sudah diteliti.

“Dalam penilaian kerja sama dengan pihak luar, proses menjadi bagian yang sangat penting. Tidak hanya terbatas pada Memorandum of Understanding (MoU), tapi sudah harus sampai Memorandum of Agreement (MoA). Jadi action memiliki peran penting dalam penilaian ini,” ujar dosen FPP tersebut.

Dalam hal kerja sama,  Prodi Kehutanan telah bekerjasama dengan 15 taman nasional di pulau Jawa maupun luar Jawa. Seperti,  Alas Purwo, Taman Nasional Bromo, Gunung Merapi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani (Puslitbang) di Cepu, Taman Nasional Mangrove,  dan sebagainya.

“Bentuk kerja sama dengan taman nasional ini akan membantu praktek dan penelitian yang nantinya mahasiswa lakukan. Cakupan wilayah pada masing-masing taman nasional juga terhitung luas dan memadai,” terang Joko. (div/mat)