4 Desember 2024

`

Pemulung Gelar Upacara HUT RI di Atas Tumpukan Sampah

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah aktivis lingkungan yang selama ini aktif mengelola sampah, menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tahun di atas tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wisata Edukasi, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (17/08/2021). 

 

Sebanyak 13 petugas TPA Talangagung, Kepanjen, 12 pemulung, serta sejumlah anggota paguyuban pengangkut sampah di sekitar Kepanjen, menggelar upacara HUT kemerdekaan RI ke-76 tahun di atas tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wisata Edukasi, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (17/08/2021).

 

KEPALA Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Ir. Renung Rubiataji,MM, menjelaskan, meski dalam kondisi pandemi COVID 19 seperti sekarang, namun semangat nasionalisme para aktivis lingkungan yan sehari-hari bergelut dengan sampah, tetap tinggi.

Ir. Renung Rubiataji,MM.

“Salah satu wujudnya dengan menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tahun di atas tumpukan sampah di  TPA Wisata Edukasi, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen,  Selasa (17/08/2021),” kata Renung yang mengikuti upacara secara virtual dari rumahnya, kawasan Tlogomas, Kota Malang.

Renung menjelaskan, kawasan yang dipakai untuk upacara tersebut adalah tumpukan sampah dari berbagai kecamatan di sekitar TPA Edukasi Talangagung, Kepanjen.  “Tumpukan sampah itu diratakan, diuruk dengan tanah, lalu dipakai untuk upacara. Karena di sana tidak ada tiang bendera, akhirnya teman-teman  berinisiatif menggunakan tiang lampu penerangan sebagai tiang bendera,” jelasnya.

Petugas yang mengelola sampah seperti ini beresiko terpapar COVID-19.

Upacara ini dikoordinir oleh Rudi Santoso yang sehari-sehari sebagai Koordinator Pengelola  TPA Wisata Edukasi Talangagung, Kepanjen. Komandan upacara dipimpin Arifin Ireng, petugas TPA bagian kebersihan. Sedangkan peserta upacara meliputi 13 orang petugas TPA, 12 orang pemulung, serta sejumlah anggota paguyuban pengangkut sampah di sekitar Kepanjen.

“Dengan kondisi pandemi COVID seperti sekarang, sebagai ujung tombak pengelolaan sampah di lapangan,  mereka berdoa agar diselamatkan dari virus tersebut sekaligus mengenang pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaarn Indonesia.  Sebab, mereka ini kan sangat beresiko terpapar COVID,” ujar Renung.

Dia menjelaskan, timbunan sampah yang masuk ke TPA Talangagung sebanyak  120 ton per hari.  Sampah-sampah ini  berasal dari UPT Kepanjen (Kecamatan Pakisjai, Wagir, Kepanjen, Sumberpucung, Kromengan, Wonosari), UPT Pagak (Kecamatan Pagak, Donomulyo, Kalipare, Gedangan, Bantur), UPT Bululawang (Kecamatan Bululawang, Tajinan, Gondanglegi, Pagelaran, Wajak), UPT Turen (Kecamatan Turen, Dampit, Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan).

“Sampah yang diangkut ke TPA Talangagung kebanyakan sampah yang berasal dari pasar-pasar  tradisioanl. Tapi ada juga sampah rumah tangga,” kata Renung.  (iko/mat)