Peluang Usaha Baru, Prodi Kehutanan UMM Buka CoE Essential Oil
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, membuka program kelas Center of Excellence (CoE) Essential Oil. Program ini dibuka untuk mahasiswa UMM dan masyarakat umum.

ESSENTIAL oil merupakan produk hasil hutan yang mempunyai nilai jual tinggi. Namun di Indonesia, penggunaannya masih banyak mengandalkan hasil impor dari negara lain.
Ketua Program Studi (Prodi) Kehutanan, Galit Prakosa, S.Hut., M.Sc, mengatakan, program ini digagas agar mahasiswa memiliki keterampilan kerja lapangan secara langsung. Utamanya bersama beberapa industri dan dunia kerja (iduka) yang sudah digaet.

Essential oil dipilih dengan tujuan agar dapat membuka peluang wirausaha bagi para peserta. Apalagi hanya ada segelintir pihak saja yang menggelutinya.
“Sampai saat ini, Prodi Kehutanan sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama sederet perusahaan. Salah satunya dengan PT. Pemalang Agro Wangi (PAW). Dalam waktu dekat, kami juga akan mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk mengembangkannya. Saat ini pun kami sudah menjajaki kerjasama bersama PT. Lantai Hutan dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro),” ungkap Galit, Kamis (10/02/2022).
Dosen kelahiran Madiun ini menambahkan, para peserta nanti akan diajari proses penanaman biji atsiri sampai pemasaran produk essential oil ke masyarakat. Pengajaran dari hulu ke hilir ini dilakukan agar mereka lebih paham tahapan produksi. “Untuk tahun-tahun awal, peserta hanya akan diambil dari mahasiswa UMM. Namun, tidak menutup kemungkinan akan dibuka untuk masyarakat umum,” ujarnya.

Selain UMM, sebenarnya ada beberapa lembaga pembelajaran lain yang fokus pada produksi essential oil. “Namun proses pembelajarannya hanya terbatas pada sampel-sampel di beberapa tahapan produksi. Berbeda dengan kelas CoE UMM yang akan memberikan paparan pada masing-masing tahapan,” kata Galit.
Waktu pelaksanaan program ini sekitar dua semester. Semester pertama para peserta akan dikirim ke beberapa industri untuk melakukan magang. Selain itu juga mendapat materi langsung dari pihak industri. Pada semester kedua, mereka diminta menerapkan langsung ilmu yang didapat di daerah Pujon Hill, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
“Tak hanya mendapat keterampilan pengolahan essential oil, mahasiswa yang dirasa memiliki kemampuan unggul kemungkinan besar akan direkrut oleh dunia industri. Saya berharap, program ini dapat membantu keterserapan lulusan UMM menjadi tenaga kerja di bidang essential oil. Di samping itu juga dapat memberikan gambaran pada mahasiswa mengenai prospek kerja bagi jurusuan kehutanan di masa depan,” ujarnya. (div/mat)