18 April 2025

`

Pasca Lebaran, Harga Bandeng Anjlok

2 min read

SURABAYA,TABLOIDJAWATIMUR. COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan  sidak di pabrik pengolahan ikan PT Dimas Reiza Perwira, di Jalan Rungkut Industri SIER Surabaya, Sabtu (15/06/2019), menyusul harga ikan bandeng yang anjlok drastis pasca lebaran hingga Rp 4.000 per kilogram, dari harga normal sebelumnya Rp 16.000 per kilogram.

 

 

Gubernur Jatim sidak di pabrik pengolahan ikan PT Dimas Reiza Perwira.

SEBELUMYNA, gubernur sidak di petani tambak bandeng dan pasar ikan Lamongan.

Dalam sidak kali ini, Khofifah melihat langsung proses pengolahan ikan, mulai dari ikan datang dari petani tambak hingga pengemasan serta siap kirim. Sidak ini untuk memastikan pasokan ikan bandeng di pabrik terpenuhi.  Selain itu, sidak kali ini untuk menormalisasi harga bandeng yang sedang anjlok.

Dari hasil seluruh sidak ini, diketahui penyebab turunnya harga ikan bandeng. Salah satu penyebabnya, petani tambak memanen ikan lebih dini secara bersamaan. Hal ini  menyebabkan ikan bandeng tidak dapat terjual cepat, over supply, dan kurangnya komunikasi antara petani bandeng dengan perusahaan.

Gubernur Jatim sidak di pabrik pengolahan ikan PT Dimas Reiza Perwira, karena harga ikan bandeng anjol setelah Hari Raya Idul Fitri.

“Apabila para petani mendapatkan info dan mau menahan beberapa hari untuk memanen bandeng, tidak akan terjadi over supply yang menyebabkan harga bandeng anjlok,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (15/06/2019).

Industri pengolahan ikan, PT Dimas Reiza Perwira mengakui bahwa kondisi semacam ini  baru pertama kali terjadi. Menurut Dirut PT Dimas Reiza Perwira, Bambang Kusdiono, hal ini terjadi lantaran adanya libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Selain itu ekspor ikan bandeng ke Taiwan berkurang. “Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, kejadin ini untuk yang pertama kali. Dengan bantuan pemerintah daerah, kita memastikan akan menormalkan kondisi ini,” katanya.

Perusahaan pengolahan ikan yang berada di lahan seluas 3.000 m2 ini, sudah mengekspor ikan bandeng ke beberapa negara,  di antaranya, China, Taiwan,  dan Korea. Setiap hari mampu memproduksi bandeng tanpa duri sebanyak 1 ton, ikan patin fillet 5 ton per hari dan ikan bandeng umpan 15 – 20 ton per hari. Setiap bulannya sanggup mengekspor 7 – 15 kontainer atau setara 175 hingga 350 ton. (ang)